Hubungi Kami (0274) 5022 529 admin@akpy-stiper.ac.id

Berita AKPY

Di Usia ke 7 AKPY STIPER Tunjukkan Kinerja Lebih Baik

ogyakarta, SAWIT INDONESIA – Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY STIPER) di usia yang ke-7 terus menunjukkan kinerja yang baik dari tahun ke tahun. Terutama kinerja yang mengacu pada Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan dan pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat.


Hal tersebut disampaikan oleh Direktur AKPY STIPER, Dr. Sri Gunawan, SP,MP,IPU, saat menyampaikan sambutan pada perayaan Dies Natalis ke-7 AKPY STIPER, di kampusnya, Rabu (21 Agustus 2024).


Diungkapkan Dr. Sri Gunawan, sejak 2016 lalu sudah mendapat kepercayaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk menyelenggarakan Pendidikan vokasi SDM Perkebunan Kelapa Sawit (program beasiswa SDM Sawit), jenjang Diploma 1.


“Bahkan, seiring berjalannya waktu mahasiswanya terus bertambah, di tahun ini mendapat kuota dari program beasiswa SDM Sawit sebanyak 570 mahasiswa. Tidak hanya mendidik melainkan mampu menyalurkan alumni bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit. Setiap tahunnya mencapai 80% terserap di perusahaan perkebunan kelapa sawit melalui program magang (on job training),” ungkapnya.


“Kinerja lain, untuk penelitian Rancang Bangun Pabrik Minyak Sawit Mini Tanpa Rebusan (2022) berhasil lolos seleksi Grant Riset Sawit (GRS) yang didanai BPDPKS. Di tahun ini, ada dua judul penelitian (1) Nano Kompos Tandan Kosong Sawit dengan Aditif Nanopartikel ZnO dan SIO2, untuk Peningkatan Kesuburan Tanah, Efisiensi Pemupukan dan Produktivitas Tanaman Sawit, (2) Pemanfaatan Produk Samping Hasil Pengolahan POME dengan Teknologi Dewatering sebagai Penyalur Tanah,” imbuh Dr. Sri Gunawan.


Kinerja lainnya yaitu program pengabdian kepada masyarakat, dipercaya untuk menyelenggarakan pelatihan untuk petani sawit bagian dari program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit, dari BPDPKS dan Dirjen Perkebunan – Kementerian Pertanian.


Dari hasil informasi yang didapat tim redaksi sawitindonesia.com, lembaga pendidikan yang berlokasi di Sleman (Yogyakarta) ini, sejak (2018 – 2024) menyelenggarakan pelatihan petani sawit dengan dukungan BPDPKS dan Ditjen Perkebunan.


“Alhamdulillah, kami dipercaya untuk menyelenggarakan pelatihan petani dengan berbagai tema. Jumlah peserta pelatihan (petani sawit) sejak 2018 (300 orang) dan terus meningkat setiap tahunnya. Bahkan, untuk penyelenggaran di tahun 2024, jumlah1.000 orang, yang berakhir pelaksananya pada Juli lalu, di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah,” jelas Dr. Sri Gunawan.


Pada perayaan Dies Natalies ke 7, pihak AKPY STIPER tidak hanya menyampaikan perihal kinerja, melainkan mengungkap cara kerja civitas akademika untuk mencapai tujuan bersama.


“Untuk mendukung kerja-kerja Civitas Akademika, kami memiliki value yang menjadi pedoman, yaitu A (Aktif dan Kreatif), K (Kolaboratif), P (Produktif), dan Y (Yakin). Selain itu, kami juga memiliki moto atau tagline yaitu Beriman, Disiplin, Siap Kerja, tagline ini harus diimplementasikan kepada Civitas Akademika AKPY STIPER, terutama ditanamkan pada mahasiswa,” ucap Direktur AKPY STIPER.


Kabar terbaru, di tahun ini AKPY STIPER juga membuka jenjang Diploma II (program Studi Budidaya Tanaman Kelapa sawit dan Program Studi Teknik Pengolahan Kelapa Sawit).

Terkait dengan kinerja dan pembukaan jenjang diploma 2 mendapat sambutan baik dari Ketua Yayasan Pendidikan Kader Perkebunan Yogyakarta (YPKPY), Dr. Purwadi, MS. Yayasan Pendidikan yang menaungi AKPY STIPER.


“Kami ucapkan selamat untuk Dies Natalis ke-7 AKPY STIPER, dengan kinerja yang baik. Ini prestasi yang luar biasa yang didapat AKPY STIPER. Meski saat ini kinerja AKPY STIPER sudah bagus. Institusi ini sudah on the track dalam menjalankan operasional. Ke depan, AKPY STIPER harus bisa mencapai kesejahterakan bersama,” kata Dr. Purwadi, saat menyampaikan sambutan.


Sumber : Sawit Indonesia

Baca Selengkapnya
Mengabdi ke Masyarakat: AKPY STIPER Dampingi Pelaku Usaha Gula Semut

Jakarta, SAWIT INDONESIA – Salah satu perguruan tinggi vokasi yang fokus di bidang Perkebunan kelapa sawit yaitu Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY) – STIPER baru – baru ini melangsungkan kegiatan pengabdian Masyarakat. Sebagai salah satu implementasi dari Tri Dharma PerguruanTingi.


Kegiatan pengabdian masyarakat dilangsungkan bekerjasama dengan Kelurahan Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo. Kegiatan ini mengusung tema ‘Added Value Product Development Dengan Mencari Segmen Pasar Baru Berbasis Spasial Agroindustri Gula Semut Kelapa’.


Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), AKPY STIPER, Olivia Elfatma,S.Si, M.Sc, menyampaikan pihaknya melihat Hargotirto memiliki potensi alam yang besar yang bisa menghasilkan produkung gulanya itu produk gula semut dari nira kelapa.


“Potensi tersebut bisa dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian Masyarakat Hargotirto, dan bisa menjadi produkung gulan. Bahkan, untuk mendukung potensi salah satu entitas sosial dari 75 Desa Wisata terbaik berkelas dunia yang diresmian oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, M. Sandiaga Uno tahun 2023,” ujarnya, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi sawitindonesia.com, pada Rabu (31 Juli 2024).


“Potensi kelapa yang melimpah dimanfaatkan oleh warga desa untuk produksi gula semut yang dihasilkan dari nira kelapa. Gula semut ini diproduksi skala rumah tangga, kelompok, dan Kelompok Wanita Tani (KWT),” tambah Olivia.


Dari informasi yang ada, selama ini para produsen gula semut di Hargotirto untuk pemasaran dipasarkan di pasar tradisional, warung, dan pengepul serta konsumen akhir.


“Sebenarnya, gula semut bisa menjadi komoditas yang diminati pasar internasional. Tentu melalui kerjasama dengan perusahaan nasional untuk kegiatan pengolahan lebih lanjut. Untuk itu, kami bekerjasama dengan Kelurahan Hargotirto untuk melakukan pendekatan dengan para produsen gula semut agar bisa meningkatkan nilai tambah supaya jangkauan pasar lebih luas,” jelas Olivia.


“Kami melihat, salah satu produsen gula semut di Hargotirto, yaitu KWT Soropati, Kelurahan hargotirto aktif memproduksi gula semut. Namun, masih banyak menghadapi kendala dalam produksi gula semut serta pemasaraannya. Maka, melalui kegiatan pengabdian Masyarakat, kami ingin berkontribusi untuk meningkatkan nilai lebih dari produk lokal (gula semut) di Hargotirto,” sambungnya.


Dalam pelaksanaanya, LPPM AKPY STIPER melibatkan tim yang terdiri dar iOlivia Elfatma, S.Si., M.Sc.sebagai pemimpin, dibantu tim pelaksana yakni Subakho Aryo Saloko, S.P., M.B.A., Wandha Atmaka Aji, S.Hut, M.Si., Yuliana Debora Anggraini, S.T.P., M.S., Nurcahyo S.P., M.Si., Julsento, S.P., M.Sc., Yessi Munawaroh, Yesica Dwi Mariani, Dewi Puspita, Ruccy Widiawati, Ihsan Mustaqim, Alvito Hariansa, Jeki Pranata, Rani Muherje, Trinety Octavia Z., Ririn Putriyani, dan Reza Dwi Saputra.


Kegiatan terlaksana dengan adanya dukungan pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, dalam Program Pengabdian Kepada Masyarakat skema pemberdayaan berbasis masyarakat tahun 2024.


Ditambahkan Olivia, kegiatan pengabdian kepada masyarakat hadir dengan beberapa tujuan. Pertama, pengembangan produk pangan inovatif dengan added value produk gula semut.Kedua, Peningkatan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan dalam pengendalian mutu gula semut. Ketiga, pengembangan kemasan produk pangan inovatif, dan Keempat peningkatan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan mitra penentuan segmen baru berbasis spasial.


“Secara teknis, pelaksanaan kegiatan berlangsung dari April hingga Juli 2024, yang rutin dilaksanakan 1-2 kali pertemuan setiap bulannya. Kegiatan dilakukan dengan tahap awal sosialisasi mengenai pelaksaaan pengabdian masyarakat dan potensi gula semut untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, tahap berikutnya dilakukan dengan pendampingan dan pelatihan secara terstruktur sesuai kebutuhan masyarakat. Meliputi kegiatan: perbaikan mutu produksi, pembuatan kemasan yang lebih praktis dan ekonomis, pembuatan produk, teknis penggunaan alat, dan pemasaran. Pelaksanaan kegiatan berada di Pedukuhan Soropati,” urainya.


Dari hasil kerjasama AKPY STIPER dan Kelurahan Hargotirto dalam kegiatan pengabdian Masyarakat diperoleh produk gula semut dengan merk “Wedang Palem” dengan kemasan sachet yang lebih praktis dan ekonomis.


Dengan disematkan merek dagang dan kemasan sachet ada beberapa varian seperti: wedang palem variasi kopi, wedang palem variasi jahe, wedang palem variasi sereh lemon, dan wedang palem jeruk. Harapannya kedepannya variasi wedang palem dapat ditingkatkan dari komoditas asli Hargotirto.


Dijelaskan Olivia, untuk penunjang peningkatan kualitas produk dilakukan pelatihan dan pendampingan peningkatan produksi dan pengendalian mutu produk gula semut.

“Dilakukan pengujian mutu produk di laboratorium, dan juga hibah alat penunjang produksi. Alat-alat yang diberikan berupa: 1 unit set oven gas, 4 unit Loyang, 4 unit kontainer 100 liter, 8 unit timbangan digital, 4 unit Sealer, dan set paket kemasan primer dan sekunder untuk pengemasan produk Wedang Palem (gula semut dalam bentuk minuman instan),” jelasnya.


“Tidak hanya ditahap produksi dalam pendampingan, kamipun melakukan pendampingan dan pelatihan pemasaran berbasis spasial, menggunakan beberapa aplikasi seperi fitur iklan yang ada di Facebook dan Whatsapp Business,” pungkas Olivia.


Sumber : Sawit Indonesia

Baca Selengkapnya
Apresiasi Kegiatan Pelatihan Petani Sawit, Kadis Pertanian Pulang Pisau; Tahun Depan Ingin Ada Pelatihan Lanjutan

Palangka Raya, SAWIT INDONESIA – Pemerintah kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah menyambut baik dan memberikan apresiasi kegiatan pelatihan petani sawit. Kegiatan ini merupakan implementasi program pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit (SDMPKS) dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Ditjen Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian yang diselenggarakan Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY).


Pada pelaksanaan kegiatan pelatihan petani sawit dengan modul Panen & Pascapanen dan Pengelolan Sarana & Prasarana Perkebunan Kelapa Sawit diikuti 60 orang dari Kabupaten Pulang Pisau. Kegiatan ini diadakan selama lima hari, Selasa – Sabtu (4 – 8 Juni 2024), di salah satu hotel di Palangka Raya, Kalimantan Tengah.


Sementara, di tahun lalu pelatihan serupa diikuti 90 orang dengan modul atau tema pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit,
Pelatihan Panen dan Pasca Panen, Pelatihan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Perkebunan Kelapa Sawit.


Untuk kedua kalinya petani sawit dari Pulang Pisau telah diikutsertakan sebagai peserta dalam kegiatan pelatihan, usulan dan persetujuan tahun 2022 dan usulan serta persetujuan tahun 2023. Selain itu petani sawit dari Pulang Pisau juga mengikuti pelatihan dengan modul atau tema ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil) sebanyak 30 orang sudah terlaksana pada 26 Mei – 01 Juni 2024. Dan, akan mengikuti pelatihan dengan modul dan tema lain yaitu Teknis Budidaya Kelapa Sawit sebanyak 30 orang pada bulan Juli 2024 mendatang.


“Kami berharap kepada Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah, Ditjen Perkebunan, BPDPKS, dan AKPY, agar kiranya pada tahun-tahun selanjutnya Kabupaten Pulang Pisau masih diberi kesempatan untuk memperoleh alokasi peserta pelatihan SDM ini,” kata Kepala Dinas Pertanian, Kabupaten Pulang Pisau, Godfridson, saat menyampaikan sambutan pada Rabu (5 Juni 2024), di salah satu hotel di Palangka Raya, Kalimantan Tengah.


Menurut Godfridson pihaknya merasa dari kedua kali Alokasi pelatihan ini, sepertinya masih belum mencapai 50% dari target pelatihan yang diberikan.


“Untuk itu, kami berharap masih diberi kesempatan dan peluang untuk mendapat pelatihan-pelatihan lanjutan, mohon hal ini dapat menjadi perhatian dan pertimbangan dengan usulan ini,” pintanya.


Seperti diketahui, kabupaten Pulang Pisau memiliki beberapa komoditas utama di antaranya karet, kelapa sawit, kelapa dan kopi. menjadi salah satu komoditas utama di daerah tersebut.


Untuk kelapa sawit menempati posisi kedua dengan setelah karet. dengan luasan lahan kelapa sawit 8.469,93 hektar dengan produksi 9.198,15 pada 2022, yang tersebar di delapan kecamatan.


Lebih lanjut, Godfrison menjelaskan jumlah kelembagaan petani/pekebun di Kabupaten Pulang Pisau, untuk kelompok tani (poktan) berjumlah : 866 Poktan dan gabungan kelompok tani (Gapoktan) berjumlah 91 Kelompok.


“Untuk kelompok Pekebun Sawit dan termasuk Koperasi Sawit yang menerima kegiatan PSR sampai dengan akhir tahun 2020 di Kabupaten Pulang Pisau berjumlah 22 kelompok. Semua kelembagaan petani/pekebun tersebut tersebar di 8 (delapan) kecamatan,” jelasnya.


Berkenaan dengan kegiatan pelatihan petani sawit implementasi program pengembangan SDM Perkebunan kelapa sawit (SDMPKS).


“Secara pribadi dan Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau, mengucapkan terima kasih dan penghargaan setingginya kepada AKPY atas antusias, dedikasi dan kesungguhannya selalu berperan untuk melatih dan membagi ilmu pengetahuannya kepada petani sawit,” kata Godfridson.


“Sehingga mendapatkan pengetahuan yang tentunya berharga dan bernilai, dalam mendukung tata kelola perkebunan kelapa sawit rakyat yang berkelanjutan di Kabupaten Pulang Pisau, bumi Handep Hapakat.


Kami bertitip harap agar peserta (dari Pulang Pisau) selalu bersemangat dan bersungguh – sungguh dalam mengikuti pelatihan ini,” pungkasnya.


Sumber : Sawit Indonesia

Baca Selengkapnya
Petani Sawit di Kalteng Dapat Pelatihan dari AKPY, Didukung BPDPKS dan Ditjen Perkebunan

Palangka Raya, SAWIT INDONESIA – Sejumlah 165 petani sawit dari dua kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah, yaitu Kabupaten Pulang Pisau dan Kotawaringin Timur mengikuti kegiatan pelatihan yang diselenggarakan Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY), dengan dukungan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian.


Kegiatan ini dilaksanakan selama lima hari, Selasa – Sabtu (4 – 8 Juni 2024), di salah satu hotel di Palangka Raya, Kalimantan Tengah.


Secara teknis, kegiatan pelatihan terbagi menjadi empat modul atau tema yaitu Panen & Pascapanen dan Sarana & Prasarana diikuti oleh peserta dari Kabupaten Pulang Pisau. Sementara, modul atau tema Teknis Budidaya Kelapa Sawit, dan Teknis Pemetaan Perkebunan Kelapa Sawit diikuti oleh peserta dari kabupaten Kotawaringin Timur. Semua materi disampaikan oleh instruktur profesional di bidangnya.


Sebagai infomasi, kegiatan pelatihan petani sawit merupakan implementasi program pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit dari BPDPKS) dan Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian. Dalam pelaksanan atau implementasi program SDMPKS melibatkan lembaga – lembaga pelatihan salah satunya AKPY yang telah ditunjuk dan dipercaya sejak beberapa tahun lalu.


Wakil Direktur AKPY STIPER, Dr. (C), Idum Satia Santi, S.P, M.P menyampaikan ada beberapa tujuan dari kegiatan pelatihan petani sawit yang kali ini diikuti peserta dari Kotawaringin Timur dan Pulang Pisau yang telah disesuaikan dengan kebutuhan.


“Memberikan pengertian dan pemahaman tentang cara teknis budidaya kelapa sawit yang berkelanjutan, panen & pascapanen, sarana & prasarana dan teknis pemetaan lokasi kebun sawit. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kemandirian, manajerial dan kewirausahaan yang berdaya saing perkebunan kelapa sawit berkelanjutan,” ujarnya saat menyampaikan sambutan mewakili Direktur AKPY STIPER, Dr. Sri Gunawan, S.P, M.P, pada Rabu (5 Juni 2024).


“Selain mendapatkan materi yang disampaikan para instruktur profesional, peserta pelatihan akan mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi salah satu perusahaan perkebunan ternama. Tujuannya tak lain untuk melihat langsung praktik-praktik pengelolaan kebun yang dilakukan perusahaan. Jadi, para peserta bisa memahami setelah mendapatkan materi saat pelatihan,” tambah Idum.


Peserta pelatihan dijadwalkan akan mengunjungi perusahaan perkebunan, PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA), pada Jum’at mendatang untuk melihat langsung praktik-praktik pengelolaan perkebunan sesuai dengan standar yaitu Good Agriculture Practices (GAP).


Terkait dengan kegiatan pelatihan pada kesempatan yang sama, Jayan Wahyudi, S.Hut., M.P, Kepala Bidang Perbenihan dan Budidaya, Dinas Perkebunan Propinsi Kalimantan Tengah mengungkapkan sumber daya manusia mempunyai peran penting dan strategis dalam sistem produksi kelapa sawit.


“Pengembangan SDM ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja saja, tetapi harus mampu menghadapi tantangan dan berperan aktif dalam menciptakan sistem industri kelapa sawit yang sustainable. Penyiapan SDM menjadi penting dalam meningkatkan kinerja perkebunan kelapa sawit,” ungkapnya.


Menurut Jayan, upaya ini memerlukan keterlibatan semua stakeholder seperti perguruan tinggi dan lembaga pendidikan, perusahaan perkebunan besar, dan pusat penelitian.


“Program pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit merupakan salah satu upaya BPDPKS dan untuk mempersiapkan SDM di industri sawit terutama untuk sektor hulu dan pabrik kelapa sawit dengan prioritas perkebunan rakyat,” jelas Jayan.


Kegiatan pelatihan ini mengintegrasikan seluruh aspek dalam pengembangan SDM Perkebunan kelapa sawit dalam rangka meningkatkan pengetahuan, keterampilan, profesionalisme, kompetensi, kemandirian dan daya saing pekebun kelapa sawit, keluarga pekebun, pendamping, penyuluh perkebunan kelapa sawit, ASN serta pihak terkait lainnya.


Sumber : Sawit Indonesia

Baca Selengkapnya
Bupati Luwu Timur Apresiasi Pelatihan yang Diikuti Petani Sawit, Pendamping dan Penyuluh

Makassar, SAWIT INDONESIA – Bupati Luwu Timur, Budiman, di tengah-tengah kesibukannya menyempatkan untuk menghadiri pelatihan petani sawit yang diselenggarakan AKPY STIPER dengan dukungan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Ditjen Perkebunan – Kementerian Pertanian.


Diketahui, pelatihan ini diikuti oleh petani sawit, penyuluh dan pendamping pertanian, yang jumlahnya mencapai 160 orang dan diadakan di salah satu hotel di Makassar – Sulawesi Selatan.


Kehadiran beliau menunjukkan perhatian masyarakatnya terutama petani sawit yang tengah menjalani pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi untuk menambah produktivitas sawitnya.


Dikatakan Bupati Budiman, pihaknya berterima kasih dan mengapresiasi dengan kegiatan pelatihan yang diikuti petani sawit, pendamping dan penyuluh pertanian dari Luwu Timur.


“Kami berharap kepada peserta (pelatihan) setelah kegiatan bisa menjadi agen perubahan dalam pengelolaan kebun sawit. Ilmu yang didapat selama pelatihan terapkan di kebun masing-masing dan sebarkan (ilmunya) ke petani sawit lainnya,” katanya, saat ditemui di lokasi pelatihan, pada Kamis (23 Mei 2024).


“Agar kebun kelapa sawitnya dapat dikelola dengan baik dan produktivitas bertambah serta meningkatkan kesejahteraan. Tentu, kalau produktivitasnya meningkat kesejahteraan petani akan bertambah,” imbuh Bupati Budiman.


Lebih lanjut, ia juga mengharapkan di tahun mendatang ada lagi pelatihan yang diikuti peserta dari Luwu Timur.


“Kami melihat, progress peserta pelatihan selama tiga tahun terakhir cukup baik, karena setiap tahunnya jumlah peserta selalu bertambah. Tahun ini ada 160 orang, tahun l2022 berjumlah 60 orang, 2023 mencapai 149 orang,” lanjut Bupati Budiman.


Seperti diketahui, sejak 2022 petani sawit dari Luwu Timur merupakan petani yang mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan pelatihan, implementasi dari program pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit dari BPDPKS dan Ditjen Perkebunan dengan berbagai modul mulai dari Penguatan Kelembagaan, Teknis Budidaya Tanaman Kelapa Sawit dan Panen & Pascapanen.


Pada kesempatan yang sama, Direktur AKPY STIPER, Dr. Sri Gunawan, S.P, M.P, IPU mengatakan pihaknya juga menyambut baik kehadiran Bupati Luwu Timur, pak Budiman. Yang di tengah kesibukannya menyempatkan hadir pada pelatihan petani sawit yang diadakan AKPY STIPER.


“Kehadirannya menambah semangat peserta dalam mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dalam pengelolaan kebun sawitnya,” katanya.


“Kami juga sangat mengapresiasi upaya dan usaha dari Dinas terkait yang telah mendampingi petani hingga mendapatkan rekomendasi teknis untuk program pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit. Sebab jumlah pesertanya setiap tahunnya terus bertambah,” sambung Dr. Sri Gunawan.


Sumber : Sawit Indonesia

Baca Selengkapnya
Terus Berlanjut, AKPY STIPER Didukung BPDPKS dan Ditjen Perkebunan Berikan Pelatihan Petani Sawit Luwu Timur

Makassar, SAWIT INDONESIA – Terus berlanjut, Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY STIPER) menyelenggarakan pelatihan dengan dukungan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa (BPDPKS) dan Ditjen Perkebunan – Kementerian Pertanian.


Kini, sejumlah 160 orang terdiri dari petani sawit, penyuluh dan pendamping pertanian dari Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan tengah mengikuti pelatihan. Kegiatan bagian dari program pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit dari BPDPKS dan Ditjen Perkebunan. Secara rinci, pelatihan ini terbagi menjadi 5 kelas yaitu 1 kelas modul Pengutan Kelembagaan, 2 kelas Teknis Budidaya Tanaman Kelapa Sawit, dan 2 kelas Panen & Pascapanen, yang diadakan di salah satu hotel di Makassar, mulai 16 – 25 Mei 2024.


Direktur AKPY STIPER, Dr. Sri Gunawan, S.P, M.P, IPU menyampaikan pihaknya berharap dari pelatihan ini, yang diikuti petani sawit, penyuluh dan pendamping dapat mempercepat peningkatan produksi dan produktivitas sawit di Luwu Timur.


“Dan, dari pelatihan ini ilmu yang nantinya didapat bisa disebarluaskan ke petani sawit lainnya, sehingga dapat mempercepat peningkatan produksi sawit rakyat. Kami sangat berharap melalui kelembagaan ini nanti para petani sawit di Luwu Timur bisa mendapatkan program dari BPDPKS lebih banyak dan besar lagi. Kami dari kampus siap untuk mendampingi seandainya nanti dibutuhkan untuk penyusunan proposal. Termasuk kalau ada kaitannya untuk pemetaan,” ujarnya.


Lebih lanjut, Dr. Sri Gunawan mengatakan pihaknya apresiasi karena jumlah peserta yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal itu membuktikan pendataan petani sawit di Lutim dilakukan dengan baik.


“Dari tiga tahun terakhir pelaksanaan pelatihan semacam ini, peserta yang ikut terus meningkat yakni pada 2022 berjumlah 60 orang, 2023 mencapai 149 orang dan tahun ini di 2024 diikuti 160 peserta,” imbuhnya.


Pada kesempatan yang sama, Amrullah Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Luwu Timur, menjelaskan terkait dengan tema (modul) pelatihan sudah sesuai dan disesuaikan dengan kebutuhan petani sawit yang ada di Luwu Timur.


“Mulai dari Penguatan Kelembagaan, petani untuk membentuk kelompok dan menentukan apa yang dibutuhkan untuk budidaya kelapa sawit. Setelah tanaman tertanam, masuk dalam kegiatan budidaya, termasuk perawatan untuk menghasilkan hasil yang optimal. Kemudian, masuk pada tahap Panen & Pascapanen” ujarnya saat ditemui di Makassar, pada Selasa (21 Mei 2024).


“Jadi pelatihan ini sudah sesuai dengan kebutuhan dan memang telah disesuaikan dengan kebutuhan petani sawit (rakyat) untuk mendukung produksi dan produktivitas kelapa sawit nasional,” sambung Amrullah.


Saat ini luasan lahan kelapa sawit yang dikelola petani di Lutim mencapai kisaran 4.000an ha. Untuk mendukung terus peningkatan itu, Pemerintah daerah Luwu Timur sudah membuat nota penambahan luasan area kelapa sawit.


Berkenaan dengan kegiatan pelatihan, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Luwu Timur Aini Endis Andrika menuturkan, Pemda mengharapkan pelatihan ini tidak hanya seremonial, tapi ada ilmu pengetahuan yang diserap para petani sawit agar hasil produksinya lebih meningkat setelah mengikuti pelatihan.


Sebagai informasi, pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Luwu Timur, Aini Endis Andrika; didampingi Direktur AKPY STIPER, Dr. Sri Gunawan; dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Amrullah.


“Kami dari Pemkab berharap kegiatan ini ada lagi tahun depan, karena kegiatan ini sangat dibutuhkan baik untuk penyuluh maupun masyarakat untuk meningkatkan produktivitasnya,” tuturnya.


Sumber : Sawit Indonesia

Baca Selengkapnya
Lulusan AKPY STIPER Menjadi Asisten Surveyor Pemetaan di Perusahaan Sawit

Jakarta, SAWIT INDONESiA – Lulusan Diploma 1 program Beasiswa SDM Sawit berhasil menjadi Assistent Geospatial Information System (GIS) atau Surveyor Pemetaan, di salah satu perusahaan perkebunan ternama di Indonesia. Yang pada umumnya, posisi atau jabatan Asisten di perusahaan perkebunan, tergolong Staff, merekrut lulusan Sarjana (S1).


Ia adalah Fajar Natalis Dirantau anak petani sawit dari Kabupaten Sekadau. Kalimantan Barat. Berbekal pendidikan vokasi satu tahun di program studi Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit AKPY STIPER dan memiliki keahlian pemetaan mampu menaiki tangga karir hingga dipercaya menjadi Assistent GIS di First Resource, perusahaan perkebunan sawit.


Seperti diketahui, saat ini Geospatial Information System (GIS) atau Sistem Informasi Geografis banyak dimanfaatkan untuk membantu dan memiliki peran yang sangat penting, mulai dari pengelolaan kebun, mengetahui potensi lahan sampai monitoring perkembangan, perancanaan kebun dan verifikasi tanaman kelapa sawit. Fajar menjadi salah satu anak yang membuktikan mempelajari bidang yang tidak banyak diminati namun memiliki peluang besar untuk berkarir.


“Kami masuk jurusan di SMK yang kurang diminati banyak orang yaitu jurusan Survei Pemetaan, karena yang banyak diminati jurusan otomotif. Namun, setelah saya pelajari bidang pemetaan cukup menarik dan membekali saya untuk bekerja di perusahaan. Bahkan, bidang yang saya geluti saat ini mempunyai peran penting di perusahaan perkebunan sawit,” ujarnya, saat dihubungi melalui sambungan telepon, pada Sabtu (18 Mei 2024).


“Mulai mengenal bidang pemetaan sejak sekolah (SMK). Kebetulan saya lulusan SMKN 01 Sekadau, jurusan Teknik Survei Pemetaan menjadi bekal dan mempunyai keinginan untuk terus mempelajari (memperdalam),” kata Fajar.


Lebih lanjut, ia mengatakan setelah lulus SMK tahun 2018, saya memiliki keinginan untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi (kuliah). Saya mendaftar dan mengikuti seleksi prodi Teknik Sipil di Universitas Tanjung Pura, harapan bisa untuk terus mempelajari dan memperdalam bidang pemetaan sesuai keahlian yang dipelajari di sekolah (SMK).


“Namun, karena belum rezeki, saya tidak lolos atau tidak diterima di prodi Teknik Sipil – Universitas Tanjung Pura. Selang waktu tidak lama, saya mendapat tawaran kerja dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), sebagai tenaga kontrak untuk membantu projek pemetaan jalan. Akhirnya saya terima, untuk mengisi kekosongan waktu,” kenang Fajar.


Anak petani sawit ini, saat menjalani pekerjaan sebagai tenaga kontrak untuk membantu projek pemetaan jalan dari BPN, Fajar bertemu dengan saudara (red-paman) yang menyampaikan informasi ada Beasiswa SDM Sawit, kuliah gratis.


Program beasiswa dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Setelah mengetahui adanya kuliah gratis (Beasiswa SDM Sawit), keinginan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi kembali muncul. Maka, tanpa berpikir panjang Fajar melengkapi berkas dan mengikuti seleksi hingga akhirnya memilih jenjang Diploma 1 Prodi Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit AKPY STIPER. Dan, dinyatakan lolos seleksi dan masuk sebagai taruna sawit AKPY STIPER angkatan 2019.


Selama menjalani perkuliahan, Fajar menjadi mahasiswa yang cukup aktif dalam berbagai kegiatan, akrab dengan teman-temannya maupun dosen.


“Saya sering sharing dengan dosen, dan memiliki keinginan untuk mengembangkan bidang pemetaan yang dulu pernah dipelajari di sekolah (SMK). Dan, saya diarahkan oleh Bu Olivia agar semangat belajar di prodi Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit serta memperdalam tentang pemetaan, karena bisa untuk bekal saat bekerja di perusahaan perkebunan sawit,” ucap Fajar dengan bangga.


Kini Fajar sudah mampu membuktikan berbekal ilmu yang didapat dari program Beasiswa SDM Sawit, jenjang Diploma 1 dari AKPY STIPER, dan keahlian di bidang pemetaan, menduduki jabatan Asisten survei pemetaan, yang memiliki peran penting di perusahaan perkebunan sawit. Bahkan, sekarang sering memotivasi adik-adik di sekolahnya dulu, agar semangat dan serius mempelajari bidang pemetaan karena peluangnya cukup besar untuk mencari pekerjaan.


Sebelum bekerja di First Resource (FR), Fajar merupakan salah satu mahasiswa yang melaksanakan program magang di perusahaan tersebut. Pada 2021, masuk dan berkerja di FR sebagai Mandor GIS, dua tahun kemudian di angkat menjadi Assistent GIS, ditempatkan di Ketapang, Kalimantan Barat.


Pada kesempatan berbeda, Olivia Elfatma selaku Dosen dan menjabat sebagai Ketua LPPM – Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY STIPER) mengatakan pihaknya selaku dosen bangga ada salah satu lulusan AKPY STIPER, dari jenjang Diploma 1, prodi Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit dengan bekal (ilmu) dan keahliannya mampu mengantarkan dan berhasil menjadi Asisten GIS di perusahaan perkebunan sawit.


“Iya, saya bangga dengan Fajar Natalis Dirantau, sudah berada di posisi Asisten GIS, di perusahaan perkebunan sawit,” ucapnya, saat ditemui beberapa waktu lalu. “Saat di kampus, Fajar salah satu mahasiswa yang sering mengajak sering dan menyampaikan punya bekal dasar pemetaan yang pernah dipelajari di sekolah (SMK). Dan memiliki keinginan untuk mempelajari dan memperdalam bidang pemetaan, maka saya sarankan untuk belajar bersama dengan saya. Yang kebetulan saya pengampu mata kuliah pemetaan,” tambah Olivia.


Mata Kuliah Pemetaan menjadi salah satu mata kuliah yang dipelajari oleh mahasiswa jenjang Diploma 1 Prodi Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit – AKPY STIPER. Selain mempelajari mata kuliah lain sebagai pendukung.


“Saat itu, sering saya ingatkan tetap fokus belajar pada prodi (Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit), pemetaan menjadi bonus keahlian yang kami miliki. Itu semua bisa menjadi bekal kamu untuk berkarir di perusahaan,” sambungnya.


Sumber : Sawit Indonesia

Baca Selengkapnya
Dunia Perkebunan (Sawit) Ternyata Tidak Sangar, Indayani Telah Membuktikannya

"Tidak adalagi keraguan soal itu.


GAMBARAN banyak orang tentang dunia perkebunan --termasuk sawit-- yang sangar, angker dan tidak familiar, ditampik oleh Indayani. "Saya telah membuktikannya," ungkap perempuan yang akrab dipanggil Inda ini.

Dulu, sebelum terjun jauh di bidang yang satu ini, Inda -- oleh karena rumor dan isu yang diterima-- juga sempat "memelihara" anggapan bahwa perkebunan sawit punya karakter tersendiri, berbeda dengan yang lainnya.

"Terutama lingkungan perkebunan besar yang dikelola oleh perusahaan atau korporasi," sebutnya. Intinya, papar Inda, ini dunia yang tergolong tidak ramah untuk semua kalangan, terutama yang berasal dari luar lingkungannya.

Tapi setelah hampir dua tahun bekerja di PT Sukses Tani Nusasubur (STN) yang berlokasi di Desa Labangka, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Inda merasakan sendiri betapa kontradiktif antara realitas yang ia temui dengan gambaran yang ia terima sebelumnya.

"Saya malah merasa kerasan." Saking kerasannya, menurut Inda, setelah hampir dua tahun bekerja di PT STN, ia baru sekali mudik ke kampung halamannya di Provinsi Jambi pada Lebaran Idul Fitri yang baru lalu.

"Kalau tidak kerasan, mungkin sejak dulu saya sudah angkat kaki," tandasnya. "Untuk apa saya memaksakan diri bertahan di sebuah lingkungan yang tidak respek dengan keberadaan saya."

Yang terjadi sebaliknya. "Saya mendapat penerimaan yang menyenangkan, baik oleh para pekerja di lingkungan perusahaan perkebunan kelapa sawit tempat saya bekerja maupun oleh masyarakat tempatan," ungkapnya.

Sebagai perempuan, menurut Inda, ia mendapat perlakuan yang layak. Sementara sebagai pimpinan di salah satu unit kerja di perusahaan itu, Inda juga diperlakukan sesuai dengan proporsinya.

Menyandang status sebagai mandor di anak perusahaan PT Astra Agro Lestari itu, hari-hari Inda menjalani rutinitas yang memang sudah terjadwal, mulai dari usai salat Subuh sampai sore.

Diawali dengan mengikuti apel pagi setiap pukul 06.00 WIB pagi, setelah itu aktivitas Inda mengalir bersama sejumlah pekerja yang menjadi bawahannya -- dengan umur dan latar belakang sosial dan pendidikan yang berbeda-beda.

"Karena disiplin ilmu saya ketika kuliah di Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY) di bidang pembibitan, di perusahaan saya juga mengemban tugas dan tanggung jawab di bidang yang sama," tambahnya.

Apa ada kesulitan? Dalam soal memenej jajarannya, Inda mengaku tidak mengalami kesulitan yang berarti. "Setiap personil di tim saya sudah paham dengan beban tugas masing-masing," terangnya.

Inda pun, kendati berstatus sebagai atasan, terus berupaya menempatkan diri secara pas. "Jangan mentang-mentanglah," katanya membahasakan. "Mereka kan juga manusia."

Yang menjadi masalah, sambung Inda, pada beberapa kasus dalam soal pembibitan kelapa sawit ia menemukan ketidaksesuaian antara ilmu atau teori yang diperoleh di bangku pendidikan dengan realitas yang ditemui di lapangan atau tempat kerja.

Apa arti hal itu bagi Inda? "Saya dituntut untuk belajar lebih banyak lagi." Jalan yang ditempuh Inda untuk itu, selain belajar melalui praktek langsung di tempat bekerja, Inda juga belajar melalui literatur-literatur yang ada.

Inda kemudian sampai pada satu kesimpulan, yaitu semakin jauh dan intens menggeluti bidang perkelapasawitan, "Maka semakin terasa kurangnya ilmu dan pengetahuan kita tentang itu."

Inda bertekad untuk tidak akan pernah berhenti belajar. "Karena saya telah memutuskan kelapa sawit adalah bidang saya, tumpuan masa depan saya," jelasnya. "Tidak adalagi keraguan soal itu." 

KENDATI terlahir di tengah keluarga petani kelapa sawit di Desa Tirta Mulya, Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, 20 tahun yang lalu; Inda mengaku tidak ada yang mengarahkannya untuk menekuni bidang kelapa sawit.

Bahkan termasuk kedua orangtuanya, yang telah membesarkan dan menyekolahkan Inda bersama saudara-saudaranya dari hasil kebun sawit, juga tidak pernah mendoktrin Inda untuk mencempungi sawit.

"Kami diberi kebebasan untuk mencari jalan hidup masing-masing," kata anak sulung dari tiga orang bersaudara ini. "Orangtua tinggal memback-up, baik secara moral atau pun pembiayaan," tuturnya.

Kalau kemudian Inda memilih sawit sebagai jalan hidupnya, itu tidak lain karena sejak lahir sampai sekarang hari-harinya hanya dijejali oleh soal sawit dan sawit. Dari miulai bangun tidur sampai tidur, untuk kemudian bangun lagi, yang mendominasi hanya soal sawit.

Tambahan lagi, menurut Inda, ketertarikannya pada sawit semakin bertambah besar karena ia sering melihat dan menyaksikan sendiri betapa banyak keluarga yang perekonomiannya terangkat karena ditopang oleh kelapa sawit.

Inda mencontohkan keluarganya sendiri, yang menggantungkan sumber ekonomi dari kelapa sawit. Menurut Inda, kendati tidak termasuk kategori kaya, keluarganya sangat terbantu dengan adanya kelapa sawit.

"Realitas itu terjadi justru di saat kedua orangtua saya masih menerapkan cara-cara konvensional dalam mengelola kebun sawit,"  katanya. "Tentu hasilnya akan beda kalau dilakukan sesuai dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan."

"Maklum, orangtua saya hanya petani kelapa sawit biasa, tidak menjadi bagian atau plasma dari korporasi yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit," terang Inda. 

PUNYA keinginan besar mendalami perkelapasawitan, kalau Inda "terdampar" untuk kemudian menuntut ilmu di AKPY Yogyauarta --yang notabene jauh dari kampung halamannya-- diakui Inda bukan sesuatu yang sengaja dan direncanakan.

"Berawal dari coba-coba," katanya, mengenang. Dikisahkan Inda, semua itu bermula saat ia dikirimi temannya link beasiswa di AKPY yang didanai oleh Badan Penyelenggara Dans Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

"Tidak ada salahnya dicoba," kata hati Inda kala itu. Beruntung, dari semua tahapan seleksi --tertulis dan wawancara-- berhasil ia lalui dengan baik, untuk kemudian Inda dinyatakan diterima di AKPY.

Setelah dinyatakan lulus, Inda tidak langsung diterbangkan ke Yogyakarta untuk menuntut ilmu di AKPY. Karena pandemi Covid-19 waktu itu, cukup lama juga Inda menjalani belajar secara online.

Baru pada Agustus 2021, bersama sejumlah orang lainnya dari Provinsi Jambi, Inda diberangkatkan ke Jakarta dari Bandara  Sultan Thaha di Jambi. Dari Jakarta, Inda cs kemudian diberangkatkan ke Yogyakarta.

Selama berkuliah di AKPY Yogyakarta, sebagian besar atau sekitar sembilan bulan dijalani Inda dengan mengikuti materi tentang teori di lingkungan kampus, dan tiga bulan lainnya menjalani magang di perusahaan perkebunan kelapa sawit.

Di AKPY, Inda memiilih Jurusan Pembibitan. "Suka aja," terang Inda, saat ditanya alasannya memilih Jurusan Pembibitan.

Pengetahuan Inda yang sebelumnya sangat dangkal di bidang sawit, setelah berkuliah di AKPY  semakin terbuka luas. Baik pengetahuan yang bersifat teknis maupun non-teknis. "Untuk bekal awal, lumayanlah," katanya.

Proses magang dijalani Inda di perusahaan tempat ia bekerja sekarang selama sekitar tiga bulan. Di perusahaan itu pula Inda mengaplikasikan ilmunya dengan mencatatkan diri sebagai karyawan.

Sumber : myelaeis

Baca Selengkapnya
Alumni AKPY STIPER Diminati Bumitama Gunajaya Agro

Jakarta, SAWIT INDONESIA – PT Bumitama Gunajaya Agro mengakui lulusan program studi Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit dan Pembibitan Tanaman Kelapa Sawit, AKPY STIPER diminati untuk mengisi pimpinan kebun level bawah, yakni Mandor dan Kerani. Setiap tahunnya mencapai 75 – 100 alumni, meliputi putra maupun putri.


Seperti diketahui, jenjang Diploma 1 AKPY STIPER merupakan program pendidikan vokasi dari Beasiswa Sawit dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Ditjen Perkebunan – Kementerian Pertanian. Yang dididik dengan kurikulum khusus oleh lembaga pendidikan di bidang kelapa sawit yang melahirkan tenaga kerja profesional untuk mendukung perkebunan kelapa berkelanjutan di Indonesia.


Head of Human Capital PT Bumitama Gunajaya Agro Agus Sutrisno menyampaikan lulusan atau alumni AKPY STIPER saat ini menjadi salah satu sumber utama dalam perekrutan tenaga kerja di BGA.


“Semenjak berdirinya hingga sekarang selama 6 tahun ini, pihak PT BGA aktif menerima para lulusan Diploma 1 Prodi Pembibitan Tanaman Kelapa Sawit dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi sawitindonesia.com, beberapa waktu lalu.


Dijelaskan Agus, jenjang program Diploma 1 AKPY STIPER, tepat untuk SDM di perkebunan kelapa sawit. Sebab, demografi mahasiswanya didominasi anak-anak karyawan maupun masyarakat di sekitar sentra-sentra perkebunan kelapa sawit dari berbagai daerah baik di Sumatera maupun di Kalimantan.


“Yang pada umumnya telah mengetahui perkebunan kelapa sawit sejak lahir. Mengingat hidupnya sudah berada di lingkungan perkebunan kelapa sawit,” jelasnya.


“Dengan bekal keilmuan perkebunan yang diperoleh para lulusan AKPY STIPER ini, tepat untuk memenuhi kebutuhan pada posisi Mandor dan Kerani di lapangan. Namun dalam perjalanannya setelah direkrut dan bekerja sebagai Tim Supervisi, ternyata memiliki potensi yang besar, maka para lulusan pun memiliki kesempatan untuk bisa mendapatkan promosi menjadi Staf Perkebunan/ di level manajerial,” imbuh Agus.


Dari informasi yang didapat, pihak BGA dalam memenuhi kebutuhan level manajerial/staf perkebunan kelapa sawit dari 3 sumber. Pertama, adalah program regular yang kami sebut sebagai Basic Development Program (BDP) untuk Agronomy, Mill, Traksi & Administrasi, yang kandidatnya adalah para Sarjana terkait.


Kedua, perekrutan pro-hire, kandidat yang sudah berpengalaman. Dan, ketiga, promosi dari internal, Tim Supervisi /Mandor, Kerani dan Admin yang berkinerja baik dan memiliki potensi untuk dikembangkan.


‘Dengan komposisi tiga sumber tersebut, sehingga kebutuhan operasional dapat terus terjaga dan proses kaderisasi atau mempersiapkan calon pemimpin tidak terkendala,” ungkap Agus.


Bahkan, khusus alumni AKPY STIPER, saat ini telah ada beberapa yang menunjukan performance terbaik dan telah mendapatkan promosi menjadi level manajerial salah satunya Aldres Pratama.


“Kami berharap, mudah-mudahan AKPY STIPER terus maju-berkembang dan para lulusannya semakin kompeten, sehingga ikut berkontribusi dan memiliki andil nyata bagi perkembangan perkebunan khususnya kelapa sawit dan secara luas bagi bangsa dan negara ini,” kata Agus.


Menariknya, dalam proses perekrutan pihak perusahaan dapat melakukan seleksi saat mahasiswa ini masih menempuh kegiatan akademiknya atau saat melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL).


“Inilah salah satu yang memudahkan bagi perusahaan (BGA) dalam menyusun kebutuhan tenaga kerja untuk di lapangan,” pungkas Agus.


Sumber : Sawit Indonesia

Baca Selengkapnya
Lulusan Diploma I AKPY Angkatan Pertama Beasiswa Sawit BPDPKS Jadi Asisten Kebun

Jakarta, SAWIT INDONESIA – “Dari sawit kembali ke sawit”, pernyataan itu dapat menggambarkan perjalanan hidup Aldres Pratama. Anak buruh sawit yang kini bekerja di perusahaan ternama di Indonesia. Saat ini, ia sudah bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit dengan jabatan Asisten Kebun, yang diraih sejak beberapa tahun lalu. Yang, umumnya posisi Asisten Kebun, dijabat oleh lulusan jenjang Sarjana (S1).


Aldres adalah salah satu lulusan angkatan pertama (2016) dari jenjang Pendidikan Diploma I (D1) AKPY STIPER, program Beasiswa SDM Perkebunan Kelapa Sawit, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).


Yang terlahir dari orangtua dengan profesi sebagai buruh kebun sawit asal Kampar – Riau. Ia lahir dan dibesarkan bersama tiga saudaranya di lingkungan yang tak jauh dari perkebunan kelapa sawit. Penghasilan orangtua didapat dari hasil bekerja sebagai buruh di kebun sawit (pola kemitraan) dan mendapatkan tambahan hasil dari kebun sawit yang dimiliki seluas 2 ha.


Dengan keterbatasan biaya dari orangtua, Aldres mampu menyelesaikan Pendidikan di jurusan IPA, SMA 1 Kampar – Riau, lulus pada 2015. Seperti keingingan anak pada umumnya yang lulus SMA, ia memiliki keinginan melanjutkan Pendidikan ke perguruan tinggi. Namun, apa daya keuangan orangtua tidak dapat memenuhinya. Sehingga, saat itu keinginan kuliah hanya menjadi angan.


Dalam waktu setahun (2015 – 2016), Aldreas nganggur, karena asa untuk menjadi mahasiswa telah pupus. Lalu, mencari peruntungan lain dengan mencoba mendaftar sebagai anggota Polisi, namun keberuntungan juga belum bisa didapat.


“Dalam kebimbangan dan keraguan saat itu, saya mendapatkan informasi ada Beasiswa Sawit BPDPKS. Informasi itu, saya dapat dari salah satu anggota kelompok tani yang tergabung di Asosiasi Petani (APKASINDO), yang menyampaikan ada Beasiswa Sawit bagi anak-anak petani sawit,” kenang Alreas, saat menceritakan melalui sambungan telepon, pada Selasa (26 Maret 2024).


“Tanpa waktu lama, saya pun melengkapi persyaratan (administrasi) untuk mengikuti seleksi program Beasiswa SDM PKS – BPDPKS. Singkat cerita dengan segala proses yang dijalani, dinyatakan diterima di program Diploma I AKPY STIPER,” imbuhnya.


Seperti pada umumnya mahasiswa di perguruan tinggi lain, untuk mahasiswa baru akan menjalani kegiatan untuk pengenalan kampus dan bidang yang akan ditapaki.


Aldres pun menjalani proses mulai dari pengenalan kampus hingga bidang (disiplin ilmu) yang akan dipelajari salama setahun ke depan.


“Selama kurang lebih 9 bulan belajar (kuliah) di AKPY STIPER, saya belajar teori dan praktik lapangan. Pelajar-pelajar (materi) itu menjadi bekal untuk melaksanakan magang di perusahaan perkebunan. Namun, sebelum bekerja di perusahaan, kami “belajar kerja” di asosiasi petani (APKASINDO) memasarkan produk alat panen. Hingga akhirnya mendapat kesempatan mendaftar di PT. Bumitama Gunajaya Agro(BGA), diterima dan kini bekerja dan berkarir di perusahaan perkebunan sawit (PT BGA) sejak 2018. Dengan mengawali karir sebagai mantri tanaman,” kata Aldres melalui sambungan telepon.


“Saya sangat bersyukur dengan adanya program Beasiswa SDM PKS dari pemerintah melalui BPDPKS. Walaupun hanya lulusan dari jenjang Diploma I, namun sudah bisa mengantarkan bekerja dan berkarir di perusahaan perkebunan kelapa sawit. Dan, yang paling saya banggakan bisa membantu ekonomi keluarga dari hasil bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit (PT BGA),” kata Aldres dengan bangga.


Singkat cerita, tidak sampai satu tahun bekerja, sudah naik jabatan dari Mantri Tanaman menjadi Mandor I. Kemudian, pada tahun 2019 – 2020 meraih sertifikat Asisten Kebun, hingga saat ini masih menjabat sebagai Asisten Kebun, di PT BGA Kalimantan Barat.


Terkait, kesuksesan alumni Diploma I AKPY STIPER yang kini berkarir di PT. BGA, Human Capital Group Department Head PT. BGA, Agus Sutrisno mengungkapkan dengan bekal keilmuan perkebunan yang diperoleh para lulusan AKPY ini.


“Tepat untuk memenuhi kebutuhan pada posisi Mandor dan Kerani di lapangan. Namun dalam perjalanannya setelah direkrut dan bekerja sebagai Tim Supervisi, ternyata memiliki potensi yang besar, maka para lulusan pun memiliki kesempatan untuk bisa mendapatkan promosi menjadi Staf Perkebunan/ di level manajerial,” ungkapnya, melalui keterangan tertulis.


“Khusus alumni AKPY, saat ini telah ada beberapa yang menunjukan performance terbaiknya dan telah mendapatkan promosi menjadi level manajerial salah satunya adalah Aldres Pratama, mudah-mudahan AKPY terus maju-berkembang dan para lulusannya semakin kompeten, sehingga ikut berkontribusi dan memiliki andil nyata bagi perkembangan perkebunan khususnya kelapa sawit dan secara luas bagi bangsa dan negara ini,” tambahnya.


Sumber : Sawit Indonesia

Baca Selengkapnya
Beasiswa Sawit Tahun 2024
Tahun 2024 AKPY Dipercaya Menglola Beasiswa SDM Sawit Sebanyak 570 Mahasiswa dari total kuota 3000 orang.

AKPY terdapat 2 ( Dua ) Program Studi yang dapat kamu pilih, yaitu :

    - Ahli Pratama ( D1 ) Pembibitan Kelapa Sawit

    - Ahli Pratama ( D1 ) Pemeliharaan Kelapa Sawit

Untuk Info lebih lanjut tentang Beasiswa SDM Sawit, bisa di akses melalui link berikut ini :

Info Beasiswa Sawit 2024 

Baca Selengkapnya
Baru 3 Bulan Kuliah, Ratusan Mahasiswa AKPY ini Sudah Dibooking Perusahaan

Saat lulus, para mahasiswa dan mahasiswa mendapat tiga sertfikat sekaligus.

Walau baru tiga bulan berstatus mahasiswi program Diploma Satu Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY), perempuan 18 tahun ini sudah tak pusing lagi mencari kerja.

Soalnya dua bulan lalu, Yesica Dwi Mariani sudah dinyatakan lulus menjadi karyawan oleh PT. Astra Agro Lestari (AALI)Tbk. Anak kedua dari dua bersaudara ini bakal jadi mandor.

Perempuan asal Desa Muara Wahau, Kecamatan Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Kalimantan Timur (Kaltim) ini enggak sendirian lolos. Tapi bersama 74 orang lainnya. 

Dan Astra, tak sendirian pula datang mencari calon karyawan baru ke kampus milik Instiper Yogya itu. Tapi bersama sekitar 6 perusahaan lainnya. 

Hanya saja, Astra dan Karya Mas lah yang dapat banyak. Masing-masing 75 orang. "Dari 450 mahasiswa dan mahasiswi AKPY angkatan 2023, 75 persen sudah dibooking perusahaan," cerita dosen senior AKPY, Hartono, saat berbincang dengan myelaeis.com, kemarin. 

Bukan sekali ini saja anak-anak beasiswa sawit kiriman Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) ini dibooking perusahaan meski baru beberapa bulan kuliah. Tapi sudah sejak tiga tahun lalu. 

Selain lantaran para pendidiknya adalah para praktisi, rekam jejak para alumni AKPY juga menjadi penguat kepercayaan para perusahaan kepada kampus ini. 

"Sudah ada sejumlah alumni yang awal bekerja, mereka  menjabat mandor. Tapi setelah 3-4 tahun, mereka justru telah dipromosikan menjadi asisten," cerita lelaki 53 tahun ini. Di antaranya ada di First Resources (FR).    

Tak berlebihan sebenarnya jika para perusahaan rebutan dengan anak-anak AKPY ini. Sebab meski kuliahnya cuma setahun, tapi ilmu yang ditransfer kepada mahasiswa dan mahasiswinya, benar-benar ilmu yang dibutuhkan oleh perusahaan saat ini. 

Tengoklah waktu mereka Praktek Kerja Lapangan (PKL) di komplek Kebun Pendidikan dan Penelitian (KP2) Stiper Edu Agro Tourism (SEAT) di Bawen, Ungaran, pekan lalu.

Kebetulan semua mahasiswa ini dibagi dalam tiga gelombang PKL. Gelombang pertama berlangsung dari tanggal 21 Januari 2024. 

Lalu gelombang kedua berakhir pada 12 Februari 2024. Sementara gelombang ketiga, akan berlangsung sejak tanggal 20 Februari 2024. 

Selama masing-masing 10 hari, mereka dicekoki ragam ilmu. AKPY menyebut acara ini adalah kuliah Learning Factory (LF). 

Selama 10 hari itu, semua mahasiswa dan mahasiswa beraktifitas dari pukul 05:00 Wib, hingga pukul 21:00 wib. 

Pagi sampai siang di lapangan, siang sampai sore di kelas mengevaluasi hasil kerja dan segala bentuk administrasi, malam membikin perencanaan kerja untuk besok. Selama aktifitas itu, no handphone!

Juli nanti, semua mahasiswa dan mahasiswi ini sudah berangkat lagi magang. Ini lebih lama lagi, tiga bulan.

Lantaran mereka sudah dibooking oleh perusahaan, mereka magang di perusahaan itulah. "Nah, setelah lulus, mereka ini akan dapat tiga sertifikat. Pertama; sertifikat D1. Kedua; sertifikat kompetensi, dan ketiga  SK penempatan," terang Hartono. 

Bagi AKPY kata ayah dua anak ini, magang tadi adalah bentuk uji kompetensi, namun bagi perusahaan, magang itu adalah training. "Jadi habis training mereka langsung penempatan," katanya. 


Sumber : myelaeis.com

Baca Selengkapnya
BPDPKS Dukung Akselerasi ISPO Pekebun Sawit Melalui Workshop dan Sosialisasi

Palangka Raya, SAWIT INDONESIA – Dalam rangka mendorong pekebun sawit mendapatkan sertifikasi keberlanjutan atau Indonesian Sustaninable Palm Oil (ISPO), terus dilakukan. Upaya tersebut dilakukan oleh stakeholders sawit melalui kegiatan Workshop dan Sosialisasi “Kemitraan ISPO melalui Kelompok Tani & UKMK Sawit dalam Mendorong Emisi Rendah Karbon”.


Kegiatan ini diinisiasi oleh AKPY – STIPER, SAWIT Center Indonesia, PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA), dan didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Yang diadakan selama empat hari (Rabu – Sabtu/21 – 24 Februari 2023, di Kalimantan Tengah.


Seperti diketahui, pemberlakuan atau implementasi ISPO Pekebun Sawit sudah direncanakan pada 2025 mandatang, sebagai mandatori. Dengan terbitnya kebijakan penerapan ISPO melalui Perpres No 44 tahun 2020 tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia. Sesuai dengan Perpres tersebut, pekebun rakyat diberikan masa transisi selama 5 tahun. Jadi, ketentuan ISPO selain diwajibkan bagi perusahaan yang telah berlaku tahun 2020, pemerintah akan memberlakukan hal yang sama untuk pekebun rakyat pada 2025.


Direktur AKPY _ STIPER, Dr. Sri Gunawan, SP, MP, IPU menjelaskan dengan adanya mandatori ISPO Petani sawit dapat naik kelas, dalam mengelola kebun sawit berkelanjutan sesuai dengan tuntutan pasar global. Mengingat kelapa sawit merupakan komoditas global.


“Kegiatan (workshop dan sosialisasi) ini akan memudahkan dan mencari solusi dengan banyak permasalahan yang dihadapi Pekebun sawit dari luasan lahan perkebunan rakyat 6,7 juta ha atau 41% dari total luasan tutupan lahan sawit 16,38 juta ha,” jelas Dr. Sri Gunawan, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi sawitindonesia.com, pada Rabu (21 Februari 2024)


“Antara lain Surat tanah tidak ada, Izin usaha belum ada, Tanaman sawit memasuki usia Tua (lebih dari 20 th), Produktivitas Rendah (perlu Peremajaan), Bibit Tidak Bersertifikat, Rendemen Rendah, Keterampilan SDM Petani kurang update, Sarana dan Prasarana petani yang kurang, biaya produksi jadi Tinggi dan banyaknya Pencurian Kelapa Sawit,” imbuhnya.


Adapun tujuan kegiatan Workshop dan sosialisasi untuk memberikan pemahaman tentang ISPO pada pekebun rakyat. Agar lebih memahami Prinsip dan Kriteria IPSO. Namun, dalam kegiatan ini ada workshop Penyusunan Proposal ISPO, bimbingan teknis tentang peningkatan kapasitas dan kapabilitas Koperasi dan UMKM Petani Kelapa Sawit, khusunya lingkungan yang Lestari


“Dan, memberikan pemahaman Sumber Emisi dan Mitigasi Emisi Carbon, serta akan ada kunjungan lapangan berbasis perkebunan kelapa sawit,” tambah Dr. Sri Gunawan.


Dari informasi yang ada, kegiatan Workshop dan Sosialisasi, diikuti oleh peserta yang terdiri dari khusus Kelompok Tani Kelapa Sawit dari Wilayah Pundu dan Mentaya, Palangka Raya – Kalimantan Tengah, Koperasi Kelapa Sawit, pendamping Kelompok Tani Kelapa Sawit. Dengan total peserta sebanyak 30 orang yang terdiri dari Pekebun, Pengurus Kelompok Tani dan Koperasi (UKMK Kelapa Sawit).


Selama empat hari, peserta akan mendapatkan berbagai materi seperti, Peran BPDPKS terhadap Akselerasi ISPO dan Program Kemitraan, Pengenalan Prinsip dan Kriteria ISPO; Tujuan dan Manfaat ISPO bagi Petani oleh Ditjenbun – Kementerian Pertanian, Legalitas Lahan dan Kelompok, Praktek Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan atau Good Agriculture Practuices (GAP), Emisi GHG (identifikasi sumber emisi dan cara penguraan emisi).


Selanjutnya, materi Pengenalan Kebun Sawit Swadaya Rendah Emisi Untuk Lahan (Pembukaan Lahan, HCV, HCS dan Gambut), Praktek Pembuatan Proposal ISPO/Sarpras, Kunjungan Mill, Lab Riset, Biochar, Komposting, Rumah Cacing, dll, Kunjungan ke Demplot Tanaman Rendah Emisi Carbon, dan Praktek Penyusunan Proposal dan Memasukkan ke Sistem.


“Kegiatan ini untuk mendukung akselerasi ISPO, yang melibatkan Stakeholders antara lain BPDPKS, PT BGA dan Perusahaan-perusahaan kelapa sawit terdekat, Kelompok Tani (Poktan), Koperasi, UKMK Sawit, Dinas Perkebunan Setempat, Ditjenbun – Kementerian Pertanian, dan Perguruan Tinggi,” ungkap Dr. Sri Gunawan.


“Setelah kegiatan (workshop), para pekebun, kelmpok tani, Koperasi dan UKMK Kelapa Sawit harus NAIK KELAS, pada 2025 mendatang Pekebun memiliki Sertifikat ISPO. Dampak Setelah mendapatkan sertifikasi ISPO (Peningakatan Produksi, TBS diterima Pasar karena Legal dan Sah, Kelestarian Lingkungan terjaga, Emisi Carbon Rendah, Peningkatan Usaha dan Kesejahteraan Pekebun, Poktan dan UKMK Sawit) Lingkungan Perkebunan Kelapa Sawit Lestari dan. Kelompok tani dan UKMK sawit dapat Membuat Proposal dan Lolos Pendanaan ISPO dari BPDPKS,” pungkasnya.


Pada kesempatan berbeda, Helmi Muhansyah, Kepala Divisi UKMK BPDPKS menyampaikan pihaknya melihat kegiatan (workshop dan sosilisasi) sangat compatible, mudah-mudahan kegiatan ini bisa mendorong percepatan ISPO.


Sesuai dengan materi yang disampaikan, salah satunya, Praktek Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan atau Good Agriculture Practuices (GAP). Materi ini akan menambah kemampuan petani dalam mengelola perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.


“Pada prinsipnya, kami mendukung kegiatan kemitraan ISPO, justru bisa untuk meng-counter black campaign yang kerap ditujukan ke industri sawit. Sebab ISPO menitikberatkan pada keberlanjutan dan tata kelola perkebunan sawit yang lebih baik,” ucapnya melalui sambungan telepon.


Sumber : Sawit Indonesia

Baca Selengkapnya
AKPY STIPER Selalu Dipercaya Sebagai Lembaga Penyelenggara Program Pengembangan SDM Kelapa Sawit

Yogyakarta, SAWIT INDONESIA – Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta – STIPER, perguruan tinggi di bawah naungan Yayasan Pendidikan Kader Perkebunan Yogyakarta (YPKPY), kembali dipercaya untuk menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Ditjen Perkebunan – Kementerian Pertanian. Untuk penyelenggaraan Pendidikan Vokasi program Diploma I tahun akademik 2024 – 2025 dan pelatihan petani kelapa sawit.


Hal itu disampaikan oleh Direktur AKPY STIPER, Dr. Sri Gunawan, SP, MP, IPU, saat memberikan sambutan pada kegiatan Buka Bersama, yang dihadiri 438 mahasiswa, tenaga pendidik, perwakilan Yayasan (YPKPY), dan tokoh lingkungan setempat (RT dan Dukuh), yang diadakan di kampus AKPY STIPER, Sleman – Yogyakarta, pada Rabu (20 Maret 2024).


Diungkapkan Dr. Sri Gunawan, pihaknya bersyukur masih dipercaya oleh BPDPKS dan Ditjen Perkebunan dalam menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, bagian dari program pengembangan sumberdaya manusia perkebunan kelapa sawit (Pengembangan SDM PKS).


“Untuk Pendidikan (Beasiswa Sawit), kami masih dipercaya untuk menyelenggarakan Pendidikan vokasi program Diploma I di tahun mendatang (akademik 2024 – 2025), dengan kuota (jumlah) akan ditingkatkan dibanding tahun lalu. Selain itu, untuk Pelatihan petani kelapa sawit jumlah pesertanya juga ditambah, kurang lebih 996 peserta dari petani kelapa sawit yang ada di provinsi sentra-sentra kelapa sawit, yang akan diadakan selama tiga bulan, di tahun ini,” ungkapnya.


“Tidak lupa, kami sampaikan terima kasih atas kerjasama dan kerja cerdas dari tenaga pendidik, para alumni dan mahasiswa, sehingga AKPY STIPER masih dipercaya oleh mitra (perusahaan), dan support dari yayasan (YPKPY). Kesuksesan inilah yang menjadi faktor BPDPKS masih memberikan kepercayaan kepada AKPY STIPER untuk menyelenggarakan pendidikan vokasi Diploma I dan pelatihan. Dengan jumlah yang terus ditingkatkan setiap tahunnya,” tambah Dr. Sri Gunawan.


Diketahui, AKPY STIPER merupakan salah satu perguruan tinggi yang sejak 2016 menyelenggarakan Pendidikan vokasi Beasiswa Sawit BPDPKS, bagian dari skema dalam meningkatkan dan mengembangkan SDM PKS, program dari BPDPKS dan Ditjen Perkebunan.


Melalui program pengembangan SDM PKS, diyakini SDM mempunyai peran penting dan strategis dalam sistem produksi kelapa sawit. Pengembangan SDM ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja saja, tetapi harus mampu menghadapi tantangan dan berperan aktif dalam menciptakan sistem industri kelapa sawit yang sustainable.


Penyiapan SDM menjadi bagian penting dalam meningkatkan kinerja perkebunan kelapa sawit. Namun, upaya ini memerlukan keterlibatan semua stakeholder, seperti perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lain, perusahaan perkebunan, dan pusat penelitian.


Program pengembangan SDM merupakan salah satu upaya BPDPKS untuk mempersiapkan SDM sistem industri kelapa sawit, terutama untuk sektor hulu dan pabrik kelapa sawit, dengan prioritas perkebunan rakyat.


“Adapun maksud dan tujuan penyelenggaraan program pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit yaitu (1) Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, profesionalisme, kemandirian, dan berdaya saing, dan (2), Meningkatkan kemampuan teknis, manajerial, dan kewirausahaan,” kata Direktur Utama BPDPKS, Eddy Abdurrachman, dikutip dari laman resmi bpdp.or.id.


Sumber : Sawit Indonesia

Baca Selengkapnya
Learning Factory Dalami Materi dan Praktik Kebun Sawit

AKPY – STIPER berupaya mendidik calon mandor dan krani profesional dengan memperdalam pengetahuan, karakter dan budaya kebun.

Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY – STIPER) kembali adakan praktik kerja lapangan (PKL) atau learning factory bagi mahasiswa-mahasiswinya. Setelah kurang lebih 5 bulan belajar teori di kampus. Kegiatan Learning Factory ini menjadi kegiatan wajib yang diikuti mahasiswa-mahasiswinya.


Berbeda dengan perguruan tinggi lainnya, Pendidikan Vokasi yang dijalankan AKPY – STIPER untuk program Diploma I (Beasiswa Sawit-  Badan Pengelolan Dana Perkebunan Kelapa Sawit/BPDPKS), dalam melaksanakan learning factory dengan pendekatan learning by doing.


Dengan metode learning by doing (belajar sambil melaksanakan/mempraktikkan) dinilai cukup efektif dalam mentransfer know ledge bagi mahasiswa-mahasiswi program Diploma I (program studi Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit dan program studi Pembibitan Kelapa Sawit).


Direktur AKPY – STIPER, Dr. Sri Gunawan, SP, MP, IPU mengatakan kegiatan learning factory yang dilaksanakan merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh mahasiswa-mahasiswi program Diploma I. Mahasiswa/i tidak dapat absen pada kegiatan ini. Sebagai upaya memperdalam materi dan praktik, setelah mendapatkan teori di kelas.


“Dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan atau yang kami sebut learning factory dilaksanakan di laboratorium kebun (Kebun Penelitian dan Pendidikan/KP2 Ungaran – Semarang),” katanya, saat ditemui di lokasi kegiatan learning factory, beberapa waktu lalu.


“Pelaksanaan di laboratorium kebun, bukan tanpa alasan. Kami ingin mahasiswa-mahasiswi dapat langsung mempraktikkan teori yang sudah dipelajari selama di kelas. Sehingga mereka (mahasiswa/i) tidak lagi berpikir abstrak melainkan langsung dapat melihat objek yang dipelajari dan dipraktikkan,” imbuh Dr. Sri Gunawan.


Selama kegiatan learning factory mahasiswa/i mendapat materi mulai dari persiapan lahan dan penanaman, pembibitan, pemeliharaan tanaman belum menghasilkan (TBM), pemeliharaan tanaman menghasilkan (TM) dan panen.


Diungkapkan Dr. Sri Gunawan, semua materi diberikan dan dipraktikkan. Secara teknis kegiatan learning factory, selama dua pekan dilaksanakan dan dipandu oleh instruktur yang terdiri dari dosen senior dan praktisi kebun, serta dosen junior sebagai pendamping di setiap kelompok.


“Pagi praktik di lapangan (kebun), sore hari evaluasi dan praktik cara berhitung dan merinci pekerjaan untuk esok harinya. Hal itu, dilakukan sebagai upaya untuk persiapan kegiatan magang di perusahaan dan perkebunan rakyat, yang dilaksanakan pada Juni mendatang, sebelum kelulusan atau wisuda,” ungkapnya.


Pada tahun ini, pelaksanaan Learning Factory 2024 terbagi menjadi tiga gelombang, yang dilaksanakan sejak 20 Januari – Februari 2024. Gelombang pertama diikuti oleh 150 mahasiswa, gelombang kedua diikuti 150 mahasiswa dan gelombang ketiga diikuti 127 mahasiswa.


Ketua Pelaksana Learning Factory 2024, Wanda Aji Atmaka menambahkan agar lebih fokus dalam pelaksanaanya seperti pada tahun-tahun sebelumnya, dibagi menjadi beberapa gelombang.


“Hal ini bertujuan agar mahasiswa bisa lebih fokus dalam belajar dan praktik di kebun. Selain itu, instruktur dan pendamping juga lebih mudah dalam mengontrol selama pelaksanaannya,” katanya, saat di lokasi kegiatan Learning Factory, pada Sabtu (20 Januari 2024).


Sebagai informasi, mahasiswa/i program Diploma I (Beasiswa Sawit BPDPKS), kelak setelah menyelesaikan studi di AKPY – STIPER akan bekerja sebagai mandor atau krani di perusahaan dan penyuluh di perkebunan sawit rakyat.


Sumber : Sawit Indonesia

Baca Selengkapnya
Learning Factory untuk Perdalam Materi dan Praktik Lapangan

Ungaran, SAWIT INDONESIA – AKPY STIPER kembali adakan kegiatan Learning Factory yang wajib diikuti bagi mahasiswa – mahasiswinya. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kegiatan ini dilaksanakan, di Kebun Pendidikan dan Pelatihan (KP2) INSTIPER, Ungaran – Jawa Tengah.


Di tahun ini, kegiatan Learning Factory diikuti 439 mahasiswa/i, namun dalam pelaksanaannya terbagi menjadi tiga gelombang. Gelombang pertama diselenggarakan mulai 21 Januari – 2 Februari 2024 diikuti 154 mahasiswa, gelombang kedua pada 2 – 13 Februari 2024, diikuti 156 mahasiswa, gelombang ketiga 17 – 29 Februari 2024, diikuti 129 mahasiswa.


Direktur AKPY STIPER, Dr. Sri Gunawan, SP., MP., IPU mengatakan masih seperti tahun-tahun sebelumnya, praktik kerja lapangan atau istilah kami, Learning Factory (LF) diadakan sebagai upaya memperkuat kompetensi dalam budidaya tanaman kelapa sawit, bagi mahasiswa.


“Dalam pelaksanaan Learning Factory sejak awal dipraktikkan, kami menggunakan metode learning by doing. Kami melihat metode ini sangat efektif untuk menyampaikan dan memperkuat pemahaman materi,” kata Sri Gunawan, saat ditemui di lokasi kegiatan Learning Factory, pada Minggu (21 Januari 2024).


Kenapa metode ini cukup efektif, lanjutnya, mahasiswa selain mendapatkan materi, mahasiswa juga langsung praktik di lapangan (kebun). Jadi, objek yang dipelajari ada tidak hanya teori melainkan langsung praktik dari materi yang dipelajari. “Dan, dalam praktiknya (Learning Factory) menghadirkan instruktur (dosen dan praktisi) yang kemampuannya cukup baik untuk mentransfer knowlegde terkait budidaya tanaman kelapa sawit, sebagai bekal mahasiswa untuk magang di perusahaan perkebunan dan kelembagaan petani sawit (koperasi),” Sri Gunawan.


Adapun materi yang disampaikan pada mahasiswa pada kegiatan Learning Factory 2023 yaitu Persiapan Lahan, Pembibitan (Pre Nursery dan Main Nursery), pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM), Tanaman Menghasilkan (TM), dan Panen. Materi-materi tersebut disampaikan pada shelter-shelter yang sudah disiapkan di kebun.

Dari informasi yang didapat redaksi sawitindonesia.com, yang menarik metode learning by doing (belajar dan melakukannya). Dalam realitasnya, metode learning by doing menunjukkan hasil lebih baik dari pada pembelajaran berbasis text book.


Proses pembelajaran dengan metode learning by doing, setiap pelakunya berhadapan langsung dengan obyek atau bidang kerjanya sekaligus memikirkan untuk mencari pemecahan masalah yang ditemui. Proses tanya jawab sambil bekerja bersama mentor atau instruktur lebih berpeluang bagi mahasiswa untuk mengadopsi nilai-nilai, metode dan pemikiran baru.


Sumber : Sawit Indonesia

Baca Selengkapnya
100 Mahasiswa- Mahasiswi AKPY STIPER Dapat Motivasi dari Karyamas Plantation

Ungaran, SAWIT INDONESIA – Sejumlah 100 mahasiswa-mahasiswa Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta atau AKPYSTIPER, yang sudah lolos seleksi program magang sekaligus On Job Training (OJT) di PT Karyamas Plantation mendapat motivasi. Motivasi yang dikemas dengan berbagai games (permainan), diselenggarakan di Kebun Pendidikan dan Penelitian (KP2) INSTIPER, di Ungaran, Jawa Tengah, pada Sabtu – Minggu, 20 – 21 Januari 2024.


Jumlah mahasiswa di atas hanya sebagian dari mahasiswa-mahasiswa AKPY STIPER terdiri dari program Beasiswa Sawit Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, pendidikan vokasi Diploma I, dengan program studi Pemeliharaan Kelapa Sawit dan Pembibitan Kelapa Sawit.Yang ditahun ini jumlah totalnya mencapai 439 mahasiswa-mahasiswa.


Motivasi diberikan langsung oleh tim dari PT Karyamas Plantation. Selama dua hari, mahasiswa-mahasiswa mengikuti rangkaian kegiatan yang sudah dirancang, salah satunya dengan permainan Trust Fall untuk membangun kepercayaan diri. Dan, masih ada beberapa permainan lainnya.


Meskipun hanya dalam permainan, namun yang harus diingat adalah dalam konteks membangun kepercayaan pada orang lain juga harus bisa diandalkan. Itu artinya semua berasal dari diri sendiri. Tujuan dari permainan Trust Fall untuk menumbuhkan rasa saling percaya pada seluruh anggota kelompok (tim).

Deputy Managing Director, PT Karyamas Plantation, Michael Adryanto menyampaikan dari sisi perusahaan (PT Karyamas Plantation), ada beberapa tujuan dengan kegiatan untuk mahasiswa-mahasiswa AKPY STIPER. Diantaranya, ingin membangun kedekatan dengan mahasiswa yang dinyatakan lolos seleksi program Magang. Saling mengenal satu sama lain (mahasiswa), sehigga nantinya akan lebih mudah dalam membangun tim. Memberikan gambaran bidang ingin ditapaki untuk berkarir di perusahaan perkebunan.


“Dari sisi pengalaman mereka (mahasiswa) belum memiliki pengalam kerja dibanding dengan pekerja yang nantinya akan menjadi bawahan (pekerja panen dan perawatan tanaman di kebun). Lalu, dari sisi fisik juga bisa dikatakan berbeda. Modal apa yang mestinya menjadi bekal mereka,” kata Michael.


Untuk itu, ia menambahkan modal apa yang harus dimiliki? “Pertama, harus diperkuat pengetahuannya (knowlegde), ini yang harus dikapitalisasi, Mereka harus belajar sungguh-sungguh mempelajari materi-materi budidaya kelapa sawit. Supaya di lapangan bisa menunjukkan kinerjanya berbasis pengetahuan. Kedua, pendekatan emosional dengan komunikasi yang baik dengan pekerja yang lebih tua dari sisi usia,” tambah Michael. saat ditemui di lokasi kegiatan.


Selanjutnya, Michael mengatakan, ke depan, Anda masuk ke perusahaan bukan hanya sebagai pekerja melainkan juga menjadi pemimpin (Mandor). Yang dipimpin jauh lebih senior dan berpengalaman. “Untuk itu, Anda harus mempunyai kepercayaan dan bekal yang kuat dengan knowlegde. Di sisi lain Anda harus menunjukkan karena Anda memiliki hal-hal yang patut diandalkan,” tambahnya.


Sementara itu, Direktur AKPY STIPER, Dr. Sri Gunawan, SP, MP, IPU, mengutarakan kalian (mahasiswa) harus siap datang dan kerasan (betah) untuk terjun ke lapangan, itu yang sering disampaikan di perkuliahan. Kalian akan menjadi seorang forman atau mandor di kebun, kalau kalian memiliki kinerja yang bagus karirnya cepat naik menjadi Asisten Kebun.


“Mudah-mudahan kalian prestasinya lebih baik karena belajarnya secara langsung di perusahaan. Meski kalian hanya D1, tetapi materi yang dipelajari selama menempuh pendidikan program D1 di AKPY STIPER, kompetensi atau materi setara dengan materi di program Sarjana (S1). Mulai dari persiapan lahan hingga panen, bahkan materi ISPO juga  diberikan. Selain itu, materi sosiologi, antropologi serta kewirausahaan juga diberikan sebagai bekal,” ujarnya.


“Itu semua menjadi bekal kalian, untuk bekerja dan berkarir di perusahaan perkebunan kelapa sawit. Kembali saya sampaikan terima kasih pada PT Karyamas Plantation yang sudah menyeleksi dan merekrut mahasiswa AKPY Stiper pada program magang sekaligus OJT,” imbuh Sri Gunawan, di lokasi yang sama.


Sumber : Sawit Indonesia

Baca Selengkapnya
AKADEMI KOMUNITAS PERKEBUNAN YOGYAKARTA BEASISWA SDM SAWIT (SDMPKS) TAHUN 2023 TELAH DIBUKA !!!

Tahun 2023 AKPY Dipercaya Mengelola Beasiswa SDM Sawit Sebanyak 440 (22 %) Mahasiswa dari total Kuota

di AKPY terdapat 2 (Dua) Program Studi yang dapat dipilih, Yaitu:

- Ahli Pratama (D1) Pembibitan Kelapa Sawit 🌴
- Ahli Pratama (D1) Pemeliharaan Kelapa Sawit 🌴

Kuliah Langsung Kerja
Pilihan PERTAMA Wajib AKPY Guyssss

Informasi Lengkap Beasiswa SDM Sawit dapat diakses secara ONLINE melalui: 
http://beasiswasdmsawit.id

Waktu Pendaftaran & Finalisasi Data: 13 Mei s/d 19 Juni 2023

Kontak Person Kampus
Admin 1 AKPY : 0822 4411 1225
Admin 2 AKPY : 0858 0101 7339

Sharing Pendaftar Link WA Group : 👇🏻
https://bit.ly/beasiswasawit2023

Informasi Pendaftaran Pusat :
- DITJENBUN 1 : 087873476434
- DITJENBUN 2 : 085219391389
- DITJENBUN 3 : 082122125605


Maju dan Sukses Bersama AKADEMI KOMUNITAS PERKEBUNAN YOGYAKARTA
Istimewa Kotanya
Hebat Kampusnya

Baca Selengkapnya
Direktur AKPY – STIPER : Bukber Menjadi Momentum untuk Bersyukur dan Berdo’a

Yogyakarta, SAWIT INDONESIA – Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY – STIPER), menggelar rangkaian kegiatan dalam rangka mensyukuri kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan berjalan dengan baik, dan berdo’a untuk kelancaran kegiatan yang akan dilaksanakan, yang dikemas dalam rangkaian kegiatan Buka Bersama.

Acara buka bersama menjadi momentum untuk melakukan do’a bersama sebagai bentuk rasa syukur dan berdo’a untuk kelancaran kegiatan yang tengah dipersiapkan salah satunya program Magang yang wajib diikuti mahasiswa di perusahaan kelapa sawit dan perkebunan sawit rakyat, pada Juni mendatang. Rangkaian acara buka bersama, dilaksanakan pada Sabtu lalu, (1 April 2023), di kampusnya.

Direktur AKPY – STIPER, Dr. Sri Gunawan, SP, MP, IPU mengutarakan pihaknya mengajak pada jajaran dari yayasan, staf pendidik, dan dosen, mahasiswa untuk bersyukur atas kegiatan yang sudah dilaksanakan dari kegiatan Bintalfisdisbun, proses pembelajaran (teori di kampus) hingga learning factory (praktik lapangan) berjalan dengan baik. Dan, untuk berdo’a agar mahasiswa diberikan kemudahan dalam melaksanakan program Magang yang akan dilaksankan pada Juni mendatang.

“Untuk itu, pada momentum buka bersama ini, kami mengajak untuk bersyukur dan berdo’a agar kemudahan dan kelancaran diberikan pada kita semua dalam setiap melaksanakan kegiatan/aktivitas,” ujarnya, saat ditemuidi lokasi, pada Sabtu lalu.

Selanjutnya,  Dr. Sri Gunawan mengatakan selain kegiatan bersyukur dan do’a bersama. Kami sampaikan ucapan terima kasih pada Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Ditjen Perkebunan yang sejak 2016 lalu hingga sekarang telah memberikan kepercayaan pada lembaga pendidikan (AKPY) untuk menyelenggarakan pendidikan Diploma I, program Beasiswa Sawit.

“Kepercayaan (amanah) ini, kami berupaya untuk dijalankan dengan baik. Kepercayaan ini adalah tanggung jawab yang sudah semestinya dilaksanakan dengan baik,” tambahnya.

Seperti diketahui, AKPY – STIPER sejak 2016 mendapat kepercayaan sebagai lembaga pendidikan untuk menyelenggarakan pendidikan Diploma I, program Beasiswa Sawit, dengan jumlah mahasiswa hampir setiap tahunnya bertambah. Untuk tahun 2022, mendidik mahasiswa lebih dari 300 mahasiswa, dan di tahun ini akan bertambah.

Selain itu, pada kesempatan itu diungkapkan beberapa capaian yang telah diraih oleh AKPY – STIPER sepanjang 2022, diantaranya riset yang dilakukan terpilih pada Grent Riset yang diadakan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), dan meraih award pada kategori Lembaga Pendidikan Sawit Terbaik, pada akhir tahun lalu. Dan, masih banyak capaian yang baik yang telah diraih.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Pendidikan Kader Perkebunan Yogyakarta (YPKPY), Dr. Purwadi menyampaikan pihaknya sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan pimpinan AKPY, dari sisi pekerjaan (tugas) dari tahun ke tahun terus meningkat, kalau dari jumlah mahasiswa sejak awal kuota-nya terus bertambah. “Amanah dan tugas yang diberikan adalah tanggung jawab, untuk itu kami mengajak para stakeholders AKPY untuk melaksankannya dengan baik,” katanya, saat ditemui usai acara.

Dikatakan Dr. Purwadi, ini yang membedakan AKPY – STIPER dengan lembaga pendidikan tinggi lainnya. Setelah mahasiswa Diploma I (program Beasiswa Sawit) menyelesaikan teori dan praktik lapangan (learning factory), dan saat ini tengah mempersiapkan program Magang pada Juni mendatang, dengan penguatan teori. “Maka, pada momen buka bersama mahasiswa diajak untuk mensyukuri kegiatan yang sudah dijalankan dengan do’a bersama, untuk kelancaran kegiatan-kegiatan yang tengah dipersiapkan, salah satunya program Magang,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya
AKPY – Stiper Raih Penghargaan Sawit Indonesia Award Kategori Lembaga Pendidikan SDM Sawit

JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY – Stiper) menjadi salah lembaga pendidikan yang meraih penghargaan (red-Award) kategori lembaga pendidikan SDM Sawit.

Penyerahan Award diserahkan secara langsung oleh Pemimpin Redaksi Majalah Sawit Indonesia, Qayuum Amri kepada Direktur AKPY – Stiper, Dr. Sri Gunawan, MP, IPU, pada gelaran Talkshow dan Sawit Indonesia Award 2022, di salah satu hotel di Jakarta, pada Rabu (14 Desember 2022).

Sri Gunawan mengatakan pihaknya bangga dapat meraih Award kategori lembaga pendidikan SDM Sawit. “Memang sejak awal berdiri (AKPY- Stiper) sangat konsen pada pengembangan SDM Sawit, terutama untuk level Mandor, Kerani dan Operator Mill (Operator Pabrik Kelapa Sawit) di perkebunan sawit baik perkebunan sawit rakyat maupun perusahaan perkebunan sawit, serta pelatihan petani sawit,” ujarnya, saat ditemui di lokasi gelaran Talkshow dan Sawit Indonesia Award 2022, pada Rabu (14 Desember 2022).

Lebih lanjut, ia mengatakan sekali lagi saya tekankan. “Kami sangat memahami kebutuhan SDM Sawit pada level Mandor, Kerani dan Operator Mill di industri sawit. Pasalnya, SDM Sawit untuk level-level tersebut mempunyai peran yang penting sehingga harus memiliki kompetensi yang baik sehingga dapat meningkatkan produktivitas,” lanjut Sri Gunawan.

“Terlebih dengan adanya program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang digagas pemerintah yang tujuannya tak lain untuk meningkatkan produksi dan produktivitas perkebunan sawit rakyat. Pada program PSR memerlukan SDM yang memahami Good Agriculture Practices (GAP) dan Best Management Practices (BMP) yang baik sehingga tidak ada lagi kekeliruan dalam menanam bibit sawit dan perawatan yang salah yang berakibat rendahnya produktivitas tanaman kelapa sawit. Mulai dari bibit sawit palsu hingga perawatan tananam kelapa sawit yang tidak sesuai prosedur yang berdampak pada kerugian ekonomi pada petani sawit,” imbuh Direktur AKPY – Stiper.

Ucapan selamat pada AKPY – Stiper juga diutarakan Qayuum Amri. Pihaknya dengan bangga menyerahkan penghargaan pada lembaga pendidikan (AKPY – Stiper). “Mudah-mudahan dengan penghargaan yang diterima menjadi motivasi bagi lembaga pendidikan yang fokus pada pengembangan SDM Sawit, salah satunya AKPY – Stiper. Karena pada gelaran Sawit Indonesia Award 2022, pihak panitia tidak hanya memberikan penghargaan kategori lembaga pendidikan SDM Sawit hanya pada AKPY – Stiper. Melainkan di tahun ini kami memberikan pada tiga lembaga pendidikan SDM Sawit yaitu AKPY – Stiper, Best Planter Indonesia (BPI) dan INSTIPER Yogyakarta,” ungkapnya, usai acara Talkshow dan Sawit Indonesia Award 2022.

Menurutnya, pengembangan SDM Sawit perlu terus ditingkatkan agar perkebunan sawit lebih baik dan produksi dan produktivitasnya tetap terjaga serta meningkat. “SDM Sawit dengan kompetensi yang baik menjadi kunci sukses industri sawit Indonesia yang menjadi komoditas unggulan dan mampu meningkatkan ekonomi nasional,” tegas Qayuum.

Baca Selengkapnya
Lowongan Mandor di PT ASTRA AGRO LESTASI (Khusus Mahasiswa Aktif AKPY 2022-2023)

PT. Astra Agro Lestari merupakan perushaan perkebunan kelapa sawit yang memiliki perkebunan diwilayah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

PT. Astra Agro Lestari saat ini bekerjasama dengan AKPY STIPER Yogyakarta untuk mengajak mahasiswanya mengikuti progra magang sebagai mandor tanaman.

melalui program ini anda akan diajarkan langsung teknis dilapangan perkebunan kelapa sawit serta peluang karir yang cukup besar untuk dapat bekerja di perusahaan kami.

Syarat :

1. Mahasiswa Aktif D1 AKPY

2. Bersedia langsung bergabung dengan astra selesai program magang apabila terpilih

3. bersedia ditempatkan diseluruh perkebunan Astra Agro (Sumatera, kalimantan, Sulawesi)

Baca Selengkapnya
AKPY-STIPER Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa D1 Beasiswa BPDPKS

Salam Sawit Indonesia, Industri sawit tidak dapat dilepaskan dari dukungan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Sebagai industri padat karya, komoditas ini mengandalkan kemampuan pekerja dalam upaya peningkatan produkvitas dan memaksimalkan profitabilitas. Sumberdaya manusia (SDM) di perkebunan sungguh menentukan performa manajemen kebun, mengingat pada awalnya perkebunan adalah industri padat karya. Bahkan SDM Perkebunan atau sering disebut Planter perlu memiliki kompetensi khusus karena harus bekerja dengan kondisi sumberdaya yang sebagian sulit dikontrol. Harus diakui kebutuhan kompetensi SDM di perkebunan kelapa sawit terus berubah sesuai tantangan dan permasalahan lapangan serta kebutuhan manajamen kebun.  Awalnya seorang planters cukup memiliki kompetensi teknis agronomis, dalam perkembangan selanjutnya muncul isu-isu terkait lingkungan. Lalu kebutuhan kompetensi seorang planters perlu ditambah dengan kompetensi tata kelola, lingkungan, dan sosial. Sekarang ini, SDM pekebun juga dipersyaratkan dapat beradaptasi dengan penggunaan teknologi digital. Sebagian besar perkebunan sawit terutama yang dikelola grup besar telah mengikuti perkembangan teknologi seperti digitalisasi, IoT, dan artificial intelligence. Untuk itu, pekerja sawit tidak dapat menghindari dari aplikasi teknologi. Rubrik Sajian Utama mengulas AKPY–STIPER yang mengadakan uji kompetensi profesi mandor kepada SDM DAN DIGITALISASI SAWIT mahasiswa program D-1 Beasiswa BPDPKS. Kegiatan uji kompetensi dijalankan kepada mahasiswa Diploma I program studi Perawatan Tanaman Kelapa Sawit dan Pembibitan Tanaman Kelapa Sawit. Peserta uji kompetensi ini adalah mahasiswa yang akan lulus atau usai menjalankan program magang di perusahaan atau di perkebunan sawit rakyat. Kegiatan uji kompetensi yang diikuti mahasiswa AKPY – STIPER untuk okupasi Mandor Tanaman Kelapa Sawit mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dari Kementerian Tenaga Kerja (Permenaker No 414 tahun 2015) dan Peraturan Menteri Pertanian tentang Jenjang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Tenaga Kerja Bidang Perkebunan Kelapa sawit. Itu sebabnya, sertifikasi bagi calon mandor ini menjadi penting bagi mahasiswa D-1. Rubrik Hot Issue edisi ini mengulas penerapan digitalisasi di perkebunan sawit yang sudah menjadi kebutuhan. Dukungan dari perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan solusi ICT seperti PT Link Net Tbk dapat dimanfaatkan bagi pengembangan digitalisasi. Kualitas jaringan internet PT Link Net Tbk tidak perlu diragukan karena didukung Kacific sebagai operator satelit. Pembaca kami ucapkan terima kasih atas dukungan dan perhatian yang diberikan kepada Majalah Sawit Indonesia. Sebagai informasi Majalah Sawit Indonesia akan hadir menjadi peserta pameran Indonesian Palm Oil Confrence (IPOC) yang dijadwalkan 2-4 November di Nusa Dua. Kami tunggu kehadiran Bapak/ Ibu berkunjung ke booth kami

Baca Selengkapnya
LOLOS SELEKSI BEASISWA SDMPKS 2022

https://www.beasiswasdmsawit.id/

Baca Selengkapnya
BPDPKS Latih 210 Petani Sawit dari Luwu Utara

"Muda-mudahan di Luwu Utara ada SMK yang spesifik di kelapa sawit. Ada beasiswa yang bekerja sama BPDPKS dengan Pemkab Luwu Utara"

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) melakukan pelatihan kepada 210 petani sawit dari Luwu Utara  (Lutra) di Makassar sejak 29 Juli-7 Agustus 2022. Pelatihan tersebut dilakukan bekerja sama Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY), Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, dan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara (Pemkab Lutra).

Direktur Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY), Sri Gunawan mengatakan, Indonesia merupakan tanah yang subur. Apapun yang akan ditanam bisa tumbuh subur. 

"Ironisnya, komoditas pertanian di Indonesia ini tidak ada satu komunitas yang menang dengan luar negeri kecuali kelapa sawit," kata Sri Gunawan pada Selasa, 2 Agustus.

Disebutkan, di Indonesia banyak daerah penghasil kelapa sawit. Salah satunya Lutra meski hanya sekitar 24.000 Ha atau sekitar 2% dari jumlah nasional. Dipilihnya Lutra sebagai salah satu Kabupaten tujuan pelatihan karena kekompakan para petani sawit di Lutra.

"Di Indonesia banyak kabupaten pengahasil kelapa sawit. Hanya 18 kabupaten dan Kabupaten Lutra mendapatkan pelatihan ini. Meskipun hanya 0,02 persen tapi petani kelapa sawit di Luwu Utara sangat solid, buktinya ditunjuk Kementerian Pertanian untuk diadakan pelatihan ini," sebutnya.

Dengan pelatihan tersebut, ke depan ia berharap pertanian Sawit di Luwu Utara menjadi percontohan nasional dan ramah lingkungan. Pasalnya, kata Sri Gunawan kelapa sawit merupakan komoditas global dan banyak ancaman dari negera penghasil minyak nabati.

"Permasalahan pertama adalah legalitas lahan, kemudian perubahan iklim. Sehingga petani harus menyatu dengan perubahan iklim. Pupuk juga jadi masalah yang saat semakin mahal," ujarnya menambahkan.

Demi mewujudkan produktivitas sawit secara disebutkan ada tiga kata kunci diantaranya SDM harus terampil dan kompeten, kelembagaan yang sehat dan mandiri, teknologi yang tepat dan ramah lingkungan. Melalui pelatihan akan memberi pemahaman cara mengelola kelapa sawit, meningkatkan keterampilan dan pengetahuan.

Baca Juga : Begini Peran Serta Industri Kelapa Sawit Terhadap Perkembangan Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan Indonesia, Ikuti Webinarnya!

Ia juga berharap para peserta pelatihan menerapkan teknik budidaya kelapa sawit berkelanjutan, menularkan ilmu pelatihan dan menumbuhkan kelembagaan kelapa sawit yang berbadan hukum.

"Muda-mudahan di Luwu Utara ada SMK yang spesifik di kelapa sawit. Ada beasiswa yang bekerja sama BPDPKS dengan Pemkab Luwu Utara. Kita siap membantu pengembangan SDM dan pengelolaan kelapa sawit supaya lebih maju dan berkembang. Penguatan seperti seharusnya lebih ditingkatkan lagi agar nantinya komoditas kelapa sawit bisa menjadi juara diantara komoditas lainnya," tandasnya.

Kepala Bidang Pengembangan SDM Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Eva Lizarni mengungkapkan, kegiatan pelatihan tersebut sudah berlangsung selama dua tahun dan sudah menghasilkan rekomendasi 2.507 orang dari 9 kabupaten.

Berkat kerjasama BPDPKS dengan Kementerian Pertanian pada tahun 2021 pihaknya menyedikan sebanyak 600 beasiswa pendidikan dalam rangka menghasilkan bibit-bibit muda petani sawit,

"Tahun ini ada 1.000 orang mendapatkan beasiswa, saat ini sudah 7 orang yang lulus administrasi dari Luwu Utara. Nantinya kita akan lebih meningkatkan komunikasi lagi dengan pihak Pemkab Luwu Utara, agar lebih banyak lagi generiasi penerus komoditas pertanian kelapa sawit," katanya.

Sementara itu, Bupati Lutra, Indah Putru Indrani yang menyempatkan hadir pada acara pelatihan di Makassar berharap dengan pelatihan tersebut para petani punya wawasan yang dapat dipraktekkan setelah kembali ke Luwu.

"Kami apresiasi dan berharap kegiatan tidak berharap sampai di sini. Namun banyak pelatihan-pelatihan lain yang perlu dilakukan," katanya.

Selain itu, ia menyebut komitmen pemerintah Lutra untuk terus mendukung program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang dianggap cukup berhasil. Program ini diharapkan mampu mensejahterakan para petani sawit.

"Selama ini kami selalu mengawal program PSR yang telah berlangsung berapa tahun terakhir. Hasil evaluasi monev cukup bagus. Itu karena dari Pemda Lutra melakukan pendampingan," jelasnya.

Selain itu, Bupati dua periode tersebut berharap yang masuk dalam asosiasi atau kelompok tani kelapa sawit adalah mereka yang betul-betul petani sawit. Olehnya itu dianggap perlu untuk melakukan identifikasi dan verifikasi dengan baik dan benar.

"Memastikan bahwa yang masuk kelompok yang memang petani sawit. Dibutuhkan indentifikasi dan verisikassi pemilik lahan, ini sangat penting," sebutnya.

"Kami berkomitmen memberikan perlindungan karena mereka adalah tulang punggung kita. Diharapkan melalui asosiasi apa yang disuarakan akan lebih didengar," katanya.

Baca Selengkapnya
BPDPKS Fasilitasi Ratusan Petani di Luwu Utara Ikut Pelatihan Penguatan Kelembagaan dan Teknis Budidaya Tanaman Kelapa Sawit

WAJAHINDONESIA.CO.ID, MAKASSAR – Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit Pelatihan Penguatan Kelembagaan dan Pelatihan Teknis Budidaya Tanaman Kelapa Sawit digelar untuk petani kelapa sawit Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kegiatan pelatihan tersebut berlangsung sejak 29 Juli-7 Agustus 2022 di Hotel Best Western, Kota Makassar, Sulsel dengan menghadirkan sebanyak 210 petani sawit dari Luwu Utara.

Pelatihan ini diadakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bersama Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY), Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, dan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara (Pemkab Lutra).

Direktur Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY), Sri Gunawan dalam sambutannya mengatakan, di Indonesia ada banyak daerah penghasil pertanian kelapa sawit.

“Di Indonesia banyak kabupaten pengahasil kelapa sawit. Namun hanya Ada 18 kabupaten dan Kabupaten Luwu Utara mendapatkan pelatihan ini. Saya ucapkan terima kasih kepada Bupati Lutra yang hadir memberikan support kepada petani,” ungkapnya mengawali sambutan.

Ia menjelaskan, Indonesia merupakan tanah yang subur, apapun yang akan ditanam bisa tumbuh subur.

“Ironisnya, komoditas pertanian di Indonesia ini tidak ada satu komunitas yang menang dengan luar negeri kecuali kelapa sawit,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, Luwu Utara merupakan penghasil komoditas Kakao. Di mana, hanya sekitar 24.000 Ha lahan kelaapa sawit.

“Artinya hanya 0,02 persen. Tapi petani kelapa sawit di Luwu Utara sangat solid, buktinya ditunjuk Kementerian Pertanian untuk diadakan pelatihan ini,” katanya.

Ia berharap agar Sawit di Luwu Utara harus menjadi percontohan nasional dan ramah lingkungan.

“Karena kelapa sawit merupakan komoditas global dan banyak ancaman dari negera penghasil minyak nabati. Namun ada beberap permasalahan kelapa sawit rakyat di bumi pertiwi,” ujarnya.

“Permasalahan pertama adalah legalitas lahan, kemudian perubahan iklim. Sehingga petani harus menyatu dengan perubahan iklim. Pupuk juga jadi masalah yang saat semakin mahal,” ujarnya menambahkan.

Untuk mewujudkan produktivitas yang optimal, kata dia, ada tiga kata kunci, SDM harus terampil dan kompeten, kelembagaan yang sehat dan mandiri, teknologi yang tepat dan ramah lingkungan.

“Pelatihan ini memberi pemahaman cara mengelola kelapa sawit, meningkatkan keterampilan dan pengetahuan. Ke depan, peserta pelatihan bisa menerapkan teknik budidaya kelapa sawit berkelanjutan. Bisa menularkan ilmu pelatihan ini, dan ketiga bisa menumbuhkan kelembagaan kelapa sawit yang berbadan hukum,” ucapnya.

“Muda-mudahan di Luwu Utara ada SMK yang spesifik di kelapa sawit. Ada beasiswa yang bekerja sama BPDPKS dengan Pemkab Luwu Utara . Kita siap membantu pengembangan SDM dan pengelolaan kelapa sawit supaya lebih maju dan berkembang. Penguatan seperti seharusnya lebih ditingkatkan lagi agar nantinya komoditas kelapa sawit bisa menjadi juara diantara komoditas lainnya,” tandasnya.

Sementara itu, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani berharap dengan pelatihan tersebut para petani punya wawasan yang dapat dipraktekkan setelah kembali ke Luwu.

“Kami apresiasi dan berharap kegiatan tidak berharap sampai di sini. Namun banyak pelatihan-pelatihan lain yang perlu dilakukan,” katanya.

Selain itu, ia menyebut komitmen pemerintah Lutra untuk terus mendukung program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang dianggap cukup berhasil. Program ini diharapkan mampu mensejahterakan para petani sawit.

“Selama ini kami selalu mengawal program PSR yang telah berlangsung berapa tahun terakhir. Hasil evaluasi monev cukup bagus. Itu karena dari Pemda Lutra melakukan pendampingan,” jelasnya.

Selain itu, Bupati dua periode tersebut berharap yang masuk dalam asosiasi atau kelompok tani kelapa sawit adalah mereka yang betul-betul petani sawit. Olehnya itu dianggap perlu untuk melakukan identifikasi dan verifikasi dengan baik dan benar.

“Memastikan bahwa yang masuk kelompok yang memang petani sawit. Dibutuhkan indentifikasi dan verisikassi pemilik lahan, ini sangat penting,” sebutnya.

“Kami berkomitmen memberikan perlindungan karena mereka adalah tulang punggung kita. Diharapkan melalui asosiasi apa yang disuarakan akan lebih didengar,” katanya.

Kepala Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi Sahron Helmi lebih menjelaskan, bagaimana perencanaan yang baik dalam pengelolaan kelapa sawit hingga bisa menjadi komoditas yang diperhitungkan.

“Pertama itu harus direncanakan dengan baik dan itu dimulai dari keluarga. Kalau tidak dari keluarga jangan harap akan meningkat produksi atau pendapatan (kelapa sawit). Jadi harus ada komunikasi yang baik antara keluarga. Kalau keluarga baik, maka perencanaan kelembagaan pasti akan lebih baik,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan SDM Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Eva Lizarni mengungkapkan, kegiatan pelatihan tersebut sudah berlangsung selama dua tahun

“Ini tahun kedua melaksanakan kegiatan ini kerjasama BPDPKS dengan kami. Alhamdulillah sudah menghasilkan rekomendasi 2.507 orang dari 9 kabupaten,” katanya.

Sejauh ini, berkat kerjasama BPDPKS dengan Kementerian Pertanian pada tahun 2021 pihaknya menyedikan sebanyak 600 beasiswa pendidikan dalam rangka menghasilkan bibit-bibit muda petani sawit,

“Tahun ini ada 1.000 orang mendapatkan beasiswa, saat ini sudah 7 orang yang lulus administrasi dari Luwu Utara. Nantinya kita akan lebih meningkatkan komunikasi lagi dengan pihak Pemkab Luwu Utara, agar lebih banyak lagi generiasi penerus komoditas pertanian kelapa sawit,” tandasnya.

Baca Selengkapnya
BPDPKS Fasilitasi Ratusan Petani di Luwu Utara Ikut Pelatihan Penguatan Kelembagaan dan Teknis Budidaya Tanaman Kelapa Sawit

WAJAHINDONESIA.CO.ID, MAKASSAR – Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit Pelatihan Penguatan Kelembagaan dan Pelatihan Teknis Budidaya Tanaman Kelapa Sawit digelar untuk petani kelapa sawit Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kegiatan pelatihan tersebut berlangsung sejak 29 Juli-7 Agustus 2022 di Hotel Best Western, Kota Makassar, Sulsel dengan menghadirkan sebanyak 210 petani sawit dari Luwu Utara.

Pelatihan ini diadakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bersama Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY), Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, dan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara (Pemkab Lutra).

Direktur Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY), Sri Gunawan dalam sambutannya mengatakan, di Indonesia ada banyak daerah penghasil pertanian kelapa sawit.

“Di Indonesia banyak kabupaten pengahasil kelapa sawit. Namun hanya Ada 18 kabupaten dan Kabupaten Luwu Utara mendapatkan pelatihan ini. Saya ucapkan terima kasih kepada Bupati Lutra yang hadir memberikan support kepada petani,” ungkapnya mengawali sambutan.

Ia menjelaskan, Indonesia merupakan tanah yang subur, apapun yang akan ditanam bisa tumbuh subur.

“Ironisnya, komoditas pertanian di Indonesia ini tidak ada satu komunitas yang menang dengan luar negeri kecuali kelapa sawit,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, Luwu Utara merupakan penghasil komoditas Kakao. Di mana, hanya sekitar 24.000 Ha lahan kelaapa sawit.

“Artinya hanya 0,02 persen. Tapi petani kelapa sawit di Luwu Utara sangat solid, buktinya ditunjuk Kementerian Pertanian untuk diadakan pelatihan ini,” katanya.

Ia berharap agar Sawit di Luwu Utara harus menjadi percontohan nasional dan ramah lingkungan.

“Karena kelapa sawit merupakan komoditas global dan banyak ancaman dari negera penghasil minyak nabati. Namun ada beberap permasalahan kelapa sawit rakyat di bumi pertiwi,” ujarnya.

“Permasalahan pertama adalah legalitas lahan, kemudian perubahan iklim. Sehingga petani harus menyatu dengan perubahan iklim. Pupuk juga jadi masalah yang saat semakin mahal,” ujarnya menambahkan.

Untuk mewujudkan produktivitas yang optimal, kata dia, ada tiga kata kunci, SDM harus terampil dan kompeten, kelembagaan yang sehat dan mandiri, teknologi yang tepat dan ramah lingkungan.

“Pelatihan ini memberi pemahaman cara mengelola kelapa sawit, meningkatkan keterampilan dan pengetahuan. Ke depan, peserta pelatihan bisa menerapkan teknik budidaya kelapa sawit berkelanjutan. Bisa menularkan ilmu pelatihan ini, dan ketiga bisa menumbuhkan kelembagaan kelapa sawit yang berbadan hukum,” ucapnya.

“Muda-mudahan di Luwu Utara ada SMK yang spesifik di kelapa sawit. Ada beasiswa yang bekerja sama BPDPKS dengan Pemkab Luwu Utara . Kita siap membantu pengembangan SDM dan pengelolaan kelapa sawit supaya lebih maju dan berkembang. Penguatan seperti seharusnya lebih ditingkatkan lagi agar nantinya komoditas kelapa sawit bisa menjadi juara diantara komoditas lainnya,” tandasnya.

Sementara itu, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani berharap dengan pelatihan tersebut para petani punya wawasan yang dapat dipraktekkan setelah kembali ke Luwu.

“Kami apresiasi dan berharap kegiatan tidak berharap sampai di sini. Namun banyak pelatihan-pelatihan lain yang perlu dilakukan,” katanya.

Selain itu, ia menyebut komitmen pemerintah Lutra untuk terus mendukung program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang dianggap cukup berhasil. Program ini diharapkan mampu mensejahterakan para petani sawit.

“Selama ini kami selalu mengawal program PSR yang telah berlangsung berapa tahun terakhir. Hasil evaluasi monev cukup bagus. Itu karena dari Pemda Lutra melakukan pendampingan,” jelasnya.

Selain itu, Bupati dua periode tersebut berharap yang masuk dalam asosiasi atau kelompok tani kelapa sawit adalah mereka yang betul-betul petani sawit. Olehnya itu dianggap perlu untuk melakukan identifikasi dan verifikasi dengan baik dan benar.

“Memastikan bahwa yang masuk kelompok yang memang petani sawit. Dibutuhkan indentifikasi dan verisikassi pemilik lahan, ini sangat penting,” sebutnya.

“Kami berkomitmen memberikan perlindungan karena mereka adalah tulang punggung kita. Diharapkan melalui asosiasi apa yang disuarakan akan lebih didengar,” katanya.

Kepala Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi Sahron Helmi lebih menjelaskan, bagaimana perencanaan yang baik dalam pengelolaan kelapa sawit hingga bisa menjadi komoditas yang diperhitungkan.

“Pertama itu harus direncanakan dengan baik dan itu dimulai dari keluarga. Kalau tidak dari keluarga jangan harap akan meningkat produksi atau pendapatan (kelapa sawit). Jadi harus ada komunikasi yang baik antara keluarga. Kalau keluarga baik, maka perencanaan kelembagaan pasti akan lebih baik,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan SDM Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Eva Lizarni mengungkapkan, kegiatan pelatihan tersebut sudah berlangsung selama dua tahun

“Ini tahun kedua melaksanakan kegiatan ini kerjasama BPDPKS dengan kami. Alhamdulillah sudah menghasilkan rekomendasi 2.507 orang dari 9 kabupaten,” katanya.

Sejauh ini, berkat kerjasama BPDPKS dengan Kementerian Pertanian pada tahun 2021 pihaknya menyedikan sebanyak 600 beasiswa pendidikan dalam rangka menghasilkan bibit-bibit muda petani sawit,

“Tahun ini ada 1.000 orang mendapatkan beasiswa, saat ini sudah 7 orang yang lulus administrasi dari Luwu Utara. Nantinya kita akan lebih meningkatkan komunikasi lagi dengan pihak Pemkab Luwu Utara, agar lebih banyak lagi generiasi penerus komoditas pertanian kelapa sawit,” tandasnya.

Baca Selengkapnya
Pelatihan Petani Sawit di Kabupaten Luwu Timur : Sinergi Tiga Lembaga; AKPY-Stiper, BPDPKS dan Ditjen Perkebunan

https://sawitindonesia.com/pelatihan-petani-sawit-di-kabupaten-luwu-timur-sinergi-tiga-lembaga-akpy-stiper-bpdpks-dan-ditjen-perkebunan/

Luwu Timur, SAWIT INDONESIA, Ada dua tujuan yang ingin dicapai dalam pelatihan petani sawit yang diikuti oleh 90 petani kelapa sawit dari Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. “Pertama, memberikan pengertian dan pemahaman tentang cara budidaya kelapa sawit yang berkelanjutan (Good Management Practices)Kedua, meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kemandirian, manajerial dan kewirausahaan yang berdaya saing perkebunan kelapa sawit berkelanjutan,” ujarDirektur APKY-Stiper, Dr. Sri Gunawan, MP, IPU saat memberikan sambutan di pelatihan petani sawit  pada Senin (18 Juli 2022).

Dijelaskan Sri Gunawan, kegiatan pelatihan memiliki target atau sasaran pekebun, keluarga pekebun,  penyuluh, tenaga pendamping, Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di sektor kelapa sawit dan masyarakat sekitar kebun.

“Harapannya, melalui pelatihan petani kelapa sawit dengan materi teknis budidaya tanaman kelapa sawit dan penguatan kelembagaan (koperasi), para peserta bisa menyampaikan materi yang telah didapat selama pelatihan kepada petani, saudara dan tetangga, penyuluh swadaya, pengurus koperasi, dan pada petani kelapa sawit dari kelompok lainnya. Serta mampu menerapkan teknis budidaya tanaman kelapa sawit di kebunnya masing-masing dan menjadi agen perubahan. Sehingga kebun yang dikelola menjadi lebih baik dari sisi produktivitas dan kelembagaan (koperasi) yang sehat dan mandiri,” jelasnya.

Dari informasi yang didapat redaksi SawitIndonesia.com, ada faktor-faktor yang mendasari program pelatihan petani sawit diadakan yaitu permasalahan Kelapa sawit rakyatyang kerap dihadapimulai dari legalitas lahan, perubahan iklim, pembibitan, pemeliharaan hingga panen. Minimnya penerapan teknologi tepat guna di perkebunan kelapa sawit rakyat, sehingga menjadi tantangan tak kalah penting wajib dijawab oleh generasi mudapetani kelapa sawitrakyat.

“Untuk itu, diperlukanintensifikasi di perkebunan kelapa sawit rakyat dan harus beradaptasi dengan perubahan alam. Untuk mewujudkan intensifikasi memerlukan pemahaman teknis budidaya tanaman kelapa sawit dan penguatan kelembagaanyang memadai. Sehingga sektor kelapa sawit terutama perkebunan kelapa sawit yang dikelola petani sawit rakyat bisa berkelanjutan, terutama bagi petani sawit yang berada di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan,” kata Direktur AKPY-Stiper.

Maka, ia melanjutkan efisiensi biaya yang berkaitan dengan intensifikasi perkebunan menjadi suatu keharusan. “Sehingga membutuhkan sumberdaya manusia yang terampil dan kompeten, kelembagaan yang sehat dan mandiri dan penggunaan teknologi yang tepat guna dan ramahlingkungan. Itu menjadi kata kuncinya,” imbuh Sri Gunawan.

Sebagai informasi, pelatihan petani sawit yang tak lain untuk meningkatkan kapasitas petani sawit yang diikuti peserta dari berbagai kabupaten penghasil kelapa sawit.Adalah kolaborasi dari tiga lembaga yakni AKPY-Stiper, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Ditjen Perkebunan – Kementerian Pertanian.

Secara teknis, program pelatihan petani sawit dibagi menjadi 3 kelas/kelompok yaitu 2 kelas materi teknis budidaya tanaman kelapa sawit dengan kapasitas 66 peserta dan 1 materi penguatan kelembagaan dengan kapasitas 24 peserta. Kegiatan pelatihan dilaksanakan di salah satu hotel di Kabupaten Luwu Timur, selama 10 hari (14 – 23 Juli 2022), menghadirkan berbagai pemateri yang mumpuni dibidangnya, diantaranya dari AKPY-Stiper, Badan Pelatihan Pertanian Jambi, PTPN 14. Secara resmi pelatihan dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kabupaten Luwu Timur, Amrullah.

Menariknya, dalam pelatihan yang dilaksanakan AKPY-Stiper ditambahkan sesi ice breaking, dengan berbagai permainan (game)yang bertujuan untuk penyegaran bagi peserta. Khusus untuk sesi ini dihadirkan motivator profesional. Yang dilakukan di sela-sela pemberian materi sehingga peserta tidak jenuh dan cenderung fun dalam mengikuti sepanjang sesi materi, yang disampaikan dengan berbagai metode diantaranya ceramah, tanya jawab dan diskusi

Baca Selengkapnya
PERPANJANGAN PENDAFTARAN SELEKSI NASIONAL BEASISWA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

PERPANJANGAN PENDAFTARAN SELEKSI NASIONAL BEASISWA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

Pendaftaran dan Finalisasi Data Seleksi Nasional Beasiswa Perkebunan Kelapa Sawit Tahun 2022 diperpanjang sampai dengan tanggal 22 Juli 2022 Pukul 23.59 WIB

Persyaratan dan pendaftaran dapat diakses melalui Website https://www.beasiswasdmsawit.id/

Atau menghubungi Panitia Seleksi Nasional Beasiswa Perkebunan Kelapa Sawit:
Wa.me/6282112646005 (Pada Jam kerja, Senin-Jum'at Pukul 08.00 s/d 16.00 WIB)
wa.me/6287873476434 (Pada Jam kerja, Senin-Jum'at Pukul 08.00 s/d 16.00 WIB)
wa.me/6282122125605 (24 Jam)

Baca Selengkapnya
BEASISWA SDMPKS 2022

SELEKSI NASIONAL BEASISWA SDM PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TAHUN 2022

Ditjen Perkebunan bersama BPDPKS mengundang:
- Pekebun; 
- Keluarga Pekebun; 
- Pekerja Perkebunan Kelapa Sawit;
- Keluarga Pekerja Perkebunan Kelapa Sawit
- ASN/PPPK yang bertugas dalam bidang perkelapa sawitan
- Pengurus/anggota koperasi  atau organisasi  yang bergerak dalam bidang perkelapa sawitan,

untuk mengikuti Seleksi Nasional Beasiswa SDM Perkebunan Kelapa Sawit Tahun 2022.

Dengan jenjang pendidikan Vokasi  (D1, D2, D3 dan D4) serta Akademik (S1). Persyaratan dan jalur pendaftaran dapat diakses secara ONLINE melalui: 
 http://beasiswasdmsawit.id

Waktu Pendaftaran: 15 Juni s/d 19 Juli 2022

Waktu Finalisasi Pendaftaran: 15 Juni s/d 22 Juli 2022

Untuk Informasi lebih lanjut, silakan hubungi Pusat Informasi Seleksi Nasional Beasiswa Perkebunan Kelapa Sawit Tahun 2022, pada nomor:
Wa.me/6287873476434
Wa.me/6282112646005

Jangan lewatkan kesempatan berharga ini, untuk meningkatkan SDM Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia 🇲🇨🇲🇨

Baca Selengkapnya
Kompetisi Inovasi Kreativitas Vokasi Tingkat Nasional

Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta mempersembahkan Kompetisi Inovasi Kreativitas Vokasi Tingkat Nasional dengan tema Sawit Nothing To Lost , Zero Waste , Millions Beneficial

Merupakan kompetisi inovasi tingkat mahasiswa dengan tema :
1. Ilmu Pertanian dan Perkebunan
2. Teknologi dalam Ilmu Tanaman
3. Ilmu Sosiologi Perkebunan / Tanaman
4. Ilmu Manajemen Perkebunan

Tanggal-tanggal penting :
1. Pendaftaran dan Pengumpulan Proposal 21 Januari 2022 - 1 Maret 2022
2. Seleksi Proposal Tahap I 2 - 3 Maret 2022
3. Pengumuman Proposal Lolos ke Tahap II 14 Maret 2022
4. Penelitian dan Penyusunan Karya Ilmiah 15 Maret - 31 Mei 2022
5. Screening dan Pengumpulan Hasil Penelitian 1 - 5 Juni 2022
6. Final 8 Juni 2022

Info lebih lanjut dapat menghubungi panitia :
Yuan Patrisia 087784308025
Kholis Na'imah 085745800856
Patrisia Lisda 081392796907
Fitria 087736205244

Link Pendaftaran
Https://bit.ly/RegisLIKTNMotivasi2022

Panduan
Https://bit.ly/PanduanMotivasi2022

Baca Selengkapnya
LOWONGAN PEKERJAAN TENAGA PENGAJAR / KARYAWAN AKPY 2022

Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY-STIPER) membuka kesempatan berkarir bagi Tenaga Profesional sebagai Tenaga Pengajar (Dosen) dan Karyawan dengan kualifikasi sebagai berikut

  1. Kualifikasi Umum
    • WNI
    • Berusia maksimal 35 tahun
    • Memiliki ijazah sesuai formasi yang dibutuhkan
  2. Kualifikasi Dosen
    • S2 : Teknik Mesin
    • S2 : Teknik Kimia
    • S2 : Teknik Industri
  3. Kualifikasi Karyawan
    • S1 : Administrasi / IT


Berkas lamaran paling lambat diterima pada 20 Januari 2022 melalui email : admin@akpy-stiper.ac.id atau melalui Pos dengan alamat : AKPY-STIPER, Jl. Petung No. 2 Papringan, Catur Tunggal, Depok, Sleman, DIY 55281


Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi CP AKPY melaui WA / SMS / Telpon 0822 4411 1225


Baca Selengkapnya
Program Beasiswa AKPY-STIPER 2021

Tahun akademik 2021/2022 Akademi Komunitas perkebunan yogyakarta dipercaya untuk menyelenggarakan 2 program beasiswa diantaranya; Program beasiswa SDM perkebunan kelapa sawit dan beasiswa KIP kuliah.


PROGRAM BEASISWA SDM PERKEBUNAN KELAPA SAWIT 2021/2022

Direktorat Jenderal Perkebunan dengan dukungan pendanaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengundang pekebun kelapa sawit, keluarga pekebun kelapa sawit dan ASN/TKP3/PLP-TKP3 yang bertugas di bidang kelapa sawit untuk mengikuti seleksi nasional Beasiswa Pendidikan Tinggi Vokasi Perkebunan Kelapa Sawit Tahun 2021.

Jadwal Pendaftaran dan Seleksi

Sosialisasi Beasiswa
26 Juli - 19 Agustus 2021
Pendaftaran
29 Juli - 19 Agustus 2021
Finalisasi Data dan Perbaikan Data
29 Juli - 21 Agustus 2021
Tes Seleksi (Online)
24 Agustus - 3 September 2021
Pengumuman
25 September 2021
Kuliah Perdana
Oktober 2021

Daftar disini: beasiswa sdm sawit

Fasilitas Program Beasiswa SDM Kelapa Sawit

  • Transport PP ke/dari kampus
  • Biaya pendidikan (penuh)
  • Bantuan biaya hidup (uang saku&kost)
  • Uang buku
  • Magang diperkebunan besar
  • Sertifikat kompetensi


PROGRAM KIP KULIAH TAHUN AKADEMIK 2021/2022

PROGRAM KARTU INDONESIA PINTAR KULIAH (KIP KULIAH) adalah salah satu upaya membantu asa para siswa yang memiliki keterbatasan ekonomi tetapi berprestasi untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi. Penerima KIP Kuliah adalah siswa SMA, SMK atau sederajat lulusan tahun 2019, 2020 dan 2021 yang belum menjadi mahasiswa.


Persyaratan untuk Mendaftar Program KIP Kuliah Tahun 2021

  1. Siswa SMA/ SMK/ MA atau sederajat lulusan tahun 2019, 2020 dan 2021 yang belum menjadi mahasiswa
  2. Memiliki keterbatasan ekonomi yang didukung bukti dokumen yang sah, yaitu memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP)/Kartu Peserta Program Keluarga Harapan (PKH)/ Kartu Keluarga Sejahtera (KKS)
  3. Diutamakan memiliki prestasi di bidang akademik maupun non akademik
  4. Lulus Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru dan Telah Diterima di Akpy-Stiper


Prosedur Pendaftaran Program KIP Kuliah 2021

  1. Peserta melakukan pendaftaran online secara mandiri di sistem KIP Kuliah melalui laman kip-kuliah.kemdikbud.go.idPendaftaran juga dapat dilakukan secara mobile dengan terlebih dahulu mengunduh dan melakukan instalasi KIP Kuliah mobile apps berbasis android di Play Store.
  2. Proses Seleksi Progam KIP Kuliah dilakukan oleh Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Akpy-Stiper


Jadwal Program KIP Kuliah 2021

  • Pendaftaran : 21 Juli – 24 September 2021
  • Tes Seleksi : 25 September 2021
  • Pengumuman : 30 September 2021


Berkas Pendaftaran Program KIP Kuliah 2021

  1. Foto Resmi Berwarna Terbaru
  2. Kartu Keluarga (KK)
  3. Ijazah/ Surat Keterangan Lulus (SKL)
  4. Rapor Sekolah (semester 1-6)
  5. Kartu Peserta KIP Kuliah
  6. Formulir Peserta KIP Kuliah (Pastikan di formulir peserta sudah memilih akademi komunitas perkebunan yogyakarta sebagai PTS yang dipilih)
  7. Kartu Indonesia Pintar (KIP)/Kartu Peserta Program Keluarga Harapan (PKH)/ Kartu Keluarga Sejahtera (KKS)/Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kepala Desa/Lurah
  8. Screenshoot Keterangan Status DTKS pada SIM KIP Kuliah
  9. Tagihan PBB (Pajak Bumi dan Bangunan)
  10. Rekening Listrik (Bukti Pembayaran atau Pembelian Token Listrik/PLN maksimal 3 Bulan Terakhir/Surat Keterangan Jika Tidak memiliki Rekening Listrik dari Kepala Desa/Lurah Setempat)
  11. Slip Gaji Orangtua dari Perusahaan Tempat Bekerja/Surat Keterangan Penghasilan Orangtua yang dikeluarkan oleh Kepala Desa/Lurah setempat
  12. Foto Keluarga di Depan Rumah dan Foto Rumah/Tempat Tinggal Keluarga Tampak Depan, Ruang Tamu, Kamar Tidur, Kamar Mandi dan Dapur
  13. Surat Keterangan Sehat dari Rumah Sakit/Puskesmas/Klinik
  14. Surat Keterangan Bebas Buta Warna dari Rumah Sakit/Puskesmas/Klinik
  15. Sertifikat Kejuaraan Akademik/Non Akademik (jika ada) 


Fasilitas Program KIP Kuliah 2021

  • Biaya Pendidikan
  • Uang Saku
  • Magang
  • Sertifikat Kompetensi
Baca Selengkapnya
Mahsiswa AKPY Sabet Silver dan Bronze Medal Agile 2021 oleh AKIA

Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta, Papringan, 2021.

Bersamaan dengan berakhirnya Learning Factory di Kebun Pendidikan dan Penelitian Ungaran pada 24 April 2021 kabar membanggakan hadir dari mahasiswa AKPY yang mengikuti kompetisi Agile (AKIA Global Invention Leaders Award) 2021 yang diselenggarakan oleh Yayasan Aku Indonesia. Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta diwakili 2 tim yang lolos di Grand Final dengan judul inovasi :

  1. Palm Wound Medicine
  2. Pengukuran Diameter Batang Tanaman Jambu menggunakan Mobile Mapping Tanpa Awak

Inovasi yang disampaikan tim dari Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta berhasil meraih Silver Medal dan Bronze Medal pada Awarding Ceremony yang dilakukan pada 24 April 2021. Silver Medal diraih oleh tim yang terdiri dari Asmaul Habib Hasibuan, M. Taufik Ardika Prihatin, Wawan Bayu Prasetio, Nur Anum Kawunganten dan Jesica Silitonga dengan judul Palm Wound MedicineSementara inovasi dengan judul Pengukuran Diameter Batang Tanaman Jambu menggunakan Mobile Mapping Tanpa Awak mendapatkan Bronze Medal dengan anggota tim Fahmi Arizal, Sindi Arinda dan Kori Sefianto.

Prestasi membanggakan ini memberikan angin segar bagi AKPY yang dapat membuktikan bahwa mahasiswa vokasi juga dapat berkontribusi dalam inovasi di bidang perkebunan kelapa sawit dengan pemanfaatan hasil dan rekayasa alat untuk menunjang pekerjaan di kebun kelapa sawit. Prestasi ini akan memberikan stimulus bagi mahasiswa AKPY lainnya untuk turut berprestasi. Pada bulan mei ini ada kompetisi internal di AKPY mengenai penelitian dan inovasi oleh mahasiswa AKPY, diharapkan hasil yang didapatkan nantinya juga sama inovatif dan menarik seperti yang sudah ditorehkan 2 tim di Agile 2021 oleh AKIA.

Baca Selengkapnya
Learning Factory Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta Telah Selesai

Ungaran, 24 April 2021

Learning Factory Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta telah resmi berakhir pada 24 April 2021 dengan pelaksanaan posttest mahasiswa sebagai bentuk evaluasi pelaksaan kegiatan Learning Factory. Selama 5 kloter keberangkatan sejak bulan Februari, sebanyak 10 kelas mahasiswa beasiswa BPDPKS telah menjalani Learning Factory sebagai bentuk pembelajaran praktik luar kelas teknis budidaya kelapa sawit.

Mahasiswa menjalani beberapa kegiatan terkait teknis budidaya kelapa sawit, diantaranya :

  1. Persiapan lahan
  2. Persiapan pembibitan
  3. Pembibitan
  4. Perawatan bibitan PN dan MN
  5. Penyiraman bibitan
  6. Perawatan TBM dan TM
  7. Pengendalian Hama Kelapa Sawit
  8. Pemupukan
  9. Panen

Mahasiswa melaksanakan Learning Factory selama 2 pekan di Kebun Pendidikan dan Penelitian Ungaran. Sebelum memulai kegiatan praktik Learning Factory, mahasiswa AKPY terlebih dahulu mengikuti kegiatan pretest untuk mengukur sejauh mana pengetahuan mahasiswa yang terbagi dalam kompetensi persiapan lahan, perawatan TBM, perawatan TM dan manajemen panen. Urutan kegiatan yang dilaksanakan sehari-hari mengikuti budaya kebun yang ada di Perusahaan Kelapa Sawit. Mahasiswa mengawali hari dengan apel pagi pada pukul 05.00 untuk menggugah semangat hari itu. Kemudian dilanjutkan lingkaran pagi pada pukul 05.30 untuk koordinasi kerja sehari lalu lanjut untuk sarapan dan menuju ke lahan sesuai dengan agenda yang sudah dijadwalkan.

Mahasiswa berada di lapangan sejak pukul 06.30 hingga pukul 11.00 sebelum kembali ke pondokan untuk istirahat dan makan siang. Sesi siang digunakan mahasiswa untuk mengerjakan laporan pekerjaan dan membahas pekerjaan yang sudah dilakukan dari pukul 13.00 hingga 16.00. Sesi malam dilaksanakan pada pukul 19.30 hingga 21.30 untuk mempersiapkan materi kerja hari berikutnya.

Pelaksanaan Learning Factory sejak bulan Februari telah dilaksanakan oleh keseluruhan mahasiswa AKPY dengan lancar. Pelaksanaan post test menutup rangkaian agenda Learning Factory dan membawa kembali mahasiswa AKPY untuk kembali ke Yogyakarta untuk melanjutkan materi kuliah di kampus.


Baca Selengkapnya
Wisuda Diploma 1 (Ahli Pratama) Angkatan ke-2 AKPY-Stiper Yogyakarta

Pelaksanaan wisuda Program Beasiswa Pendidikan Diploma I Ahli Pratama  ke-2 telah selesai dilaksanakan pada tanggal 02 November 2020 yang terdiri dari 298 wisudawan. Pelaksanaan wisuda dilaksanakan di AULA Kampus Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta. Dimana dalam prosesi wisuda tersebut dilaksanakan oleh Direktur AKPY-Stiper Yogyakarta, Wakil Direktur AKPY-Stiper Yogyakarta, Ketua Program Studi Pembibitan Kelapa Sawit dan Ketua Program Studi Pemeliharaan Kelapa Sawit.

Pelaksanaan wisuda dilaksanakan secara daring atau online. Turut hadir dalam prosesi wisuda Ketua Yayasan Pendidikan Kader Perkebunan Yogyakarta Ir. Sri Hartadi dan Dosen AKPY-STIPER, Bergabung juga secara daring Sekretaris LLDIKTI Wilayah V Yogyakarta, Ketua Penyaluran Dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, mitra strategi AKPY-Stiper Yogyakarta (PT. BGA, PT. Best Agro Internasional PT. FR, PT. MSAL), Apkasindo, dan BNI.

Pelaksanaan wisuda secara daring karena masih dalam kondisi pandemi sehingga banyak pembatasan yang dilakukan. Sebagian besar mahasiswa megnikuti kegiatan wisuda secara daring dari lokasinya masing-masing. Mahasiswa yang sudah diterima bekerja di mitra strategi AKPY-Stiper mengikuti wisuda dari lokasi PT penempatan bersamaan dengan training untuk karyawan yang baru diterima. Sebanyak 6 mahasiswa yang sudah berada di Yogyakarta mengikuti wisuda secara luring di Aula Kampus AKPY-Stiper.

Empat wisudawan atas nama : Syafiq Fadhlika asal Sumatera Utara dengan IPK 4,00; Hesron Julio Frans Owen Simanuhuk asal Bengkulu dengan IPK 3,89; Dimas Nurmasyah asal Riau dengan IPK 3,89; Natanael Tampubolon asal Riau dengan IPK 3,89 menjadi wisudawan terbaik. Wisudawan atas nama Hesron Julio Frans Owen Simanuhuk telah terserap kerja di FR Group Kalimantan Barat dan Dimas Nurmansyah telah terserap ke Tim Riset BPDPKS untuk melaksanakan penelitian.

Jumlah wisudawan sebanyak 298 terdiri dari 238 laki-laki dan 60 perempuan yang berasal dari 21 provinsi di seluruh Indonesia. Keseluruhan wisudawan 100% lulus kompetensi mandor dengan 13 skema. Wisudawan yang sudah diterima bekerja di Industri Kelapa Sawit sebanyak 150 wisudawan dengan rincian 47 wisudawan di PT. BGA, 51 wisudawan di FR Grup Kalimantan Barat dan 10 wisudawan PT. Best Agro, 26 wisudawan mengelola kebun sendiri, 4 wisudawan bergabung ke dalam Program PSR, 3 wisudawan di PT AAL, BDK, MSAL, juga ada 9 wisudawan yang melanjutkan ke jenjang S1 di berbagai universitas.



Baca Selengkapnya
Learning Factory Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta

Learning Factory merupakan model pembelajaran yang dimodifikasi oleh Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta untuk beradaptasi dengan kondisi pandemic covid-19 di Tahun Ajaran 2020 – 2021. Peserta Learning Factory ini merupakan mahasiswa Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta Angkatan V Tahun Ajaran 2020 – 2021. Pelaksanaan Learning Factory ini dilaksanakan di KP2 Ungaran yang memiliki fasilitas lengkap dalam budidaya tanaman kelapa sawit. Praktik yang dilakukan mencakup pelaksanaan persiapan lahan hingga pelaksanaan panen.


Learning Factory ini dilaksanakan dua pekan di KP2 Ungaran bergiliran per 2 kelas untuk masing-masing kloter mulai 1 Februari 2021. Selama dua pekan di KP2 Ungaran mahasiswa Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta menjalani praktik kegiatan layaknya di perkebunan kelapa sawit. Mahasiswa diwajibkan untuk melaksanakan lingkaran pagi sebagai persiapan praktik kerja di lapangan. Sebelumnya mahasiswa harus bangun lebih awal untuk melaksanakan apel pagi seperti yang dilaksanakan rutin di kampus Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta. Setelah selesai lingkaran pagi, mahasiswa melanjutkan untuk sarapan baru kemudian menuju lokasi praktik hari itu. Pelaksanaan Learning Factory ini sebagai bentuk pembelajaran untuk sekolah vokasi yang harus berjalan beririgan dengan praktik untuk memberikan pengalaman melaksanakan praktik budidaya perkebunan kelapa sawit.

Sepuluh kelas yang ada di Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta dikelompokkan menjadi 5 kloter yang diberangkatkan ke KP2 Ungaran bergantian. Masing-masing kloter berkegiatan di KP2 Ungaran selama 2 pekan. Mahasiswa mempraktikkan kegiatan budidaya kelapa sawit sejak persiapan lahan hingga panen.
persiapan lahan dilakukan dengan merapikan area yang sudah ditanami kelapa sawit pada bulan Oktober – November ketika pelaksanaan orientasi mahasiswa baru. Area tersebut dirapikan dengan membuat teras tapak kuda dan rorak di tanaman kelapa sawit yang berada di area berbukit. Selanjutnya adalah membuat jalan kontur untuk mempermudah akses ke area tanaman kelapa sawit.

Pada kegiatan pembibitan mahasiswa diberikan teknis mengenai penyiapan lahan pembibitan, perawatan bibit hingga pindah tanam bibit ke areal kebun kelapa sawit. Kemudian dilanjutkan praktik perawatan baik tanaman belum menghasilkan maupun tanaman menghasilkan dan diakhiri dengan kegiatan panen yang didalamnya termasuk survey pokok dan survey produksi.

Selain diberikan praktik, mahasiswa juga diberikan sesi kelas untuk membahas kegiatan yang sudah dilakukan. Mahasiswa diarahkan untuk menghitung prestasi kerja yang sudah dilakukan dengan pengisian BKM sebagai bentuk pelaporan hasil kerja. Rekap pekerjaa juga dilakukan di akhir agenda ini untuk merangkum keseluruhan kegiatan yang dilakukan. Sebelum mahasiswa praktik di pagi hari, pada malam sebelumnya mahasiswa diberikan sesi materi malam untuk menyiapkan agenda hari berikutnya. Hal ini dilakukan agar mahasiswa memiliki kesiapan dalam pelaksanaan praktik lapangan.

Baca Selengkapnya
Hasil Seleksi Nasional Beasiswa Sawit Indonesia (SNBSI 2020) – BPDP KS

Yogjakarta—Beasiswa Sawit Indonesia merupakan salah satu bentuk program pendanaan untuk pengembangan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Program ini merupakan bagian dari Pengembangan SDM Kelapa Sawit sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2015 tentang Penghimpunan dan Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit dan perubahannya melalui Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2018.

Program Pendidikan Beasiswa Sawit Indonesia ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, profesionalisme, daya saing dan kemampuan teknis serta manajerial dan kewirausahaan guna mendukung peningkat produktivitas dan keberlanjutan perkebunan kelapa sawit Indonesia.

Program beasiswa yang didukung oleh BPDPKS ini telah berlangsung sejak 2016 dimana total jumlah mahasiswa sampai tahun 2019 adalah untuk beasiswa D1 sebanyak 1200 mahasiswa,beasiswa D3 sebanyak 630 mahasiswa, beasiswa D4 sebanyak 120 mahasiswa. Salah satu syarat utama dari program beasiswa BPDPKS ini adalah putra-putri pekebun/buruh sawit.

Dalam pelaksanaan program beasiswa tahun 2020, BPDPKS telah menetapkan 6 Lembaga Pendidikan sebagai penyelenggara Beasiswa Kelapa Sawit Tahun 2020 yaitu AKPY Yogjakarta, Politeknik LPP Yogjakarta, Politeknik CWE Bekasi, ITSB Bekasi, Politeknik Kampar dan STIPAP Medan. Untuk pelaksanaan seleksi mahasiswa, Lembaga Penyelenggara Beasiswa Kelapa Sawit Tahun 2020 tersebut telah sepakat menunjuk ALPENSI sebagai Lembaga yang ditugaskan BPDPKS untuk menyelenggarakan pelaksanaan Seleksi Nasional Beasiswa Sawit Indonesia (SNBSI) BPDPKS untuk menyeleksi mahasiswa yang akan masuk ke masing-masing Lembaga Pendidikan.

ALPENSI adalah Asosiasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Sawit Indonesia, yang terdiri dari Lembaga-lembaga Pendidikan dan Pelatihan di bidang perkebunan khususnya kelapa sawit. Untuk memperlancar proses SNBSI 2020, khususnya di masa pandemic covid-19, ALPENSI menyiapkan perangkat recruitment secara online sejak 22 Juni sampai 7 September 2020, mulai dari sosialisasi, pendaftaran sampai dengan seleksi/test dan wawancara dan pengumuman. Untuk menjangkau wilayah terpencil maka ALPENSI melakukan sosialisasi melalui baliho, media cetak, media elektronik/Televisi/Radio serta media sosial dan surat kepada asosiasi terkait serta Pemerintah Daerah yang terkait dengan sawit.

Pada SNBSI Tahun 2020 ini terdapat 3.387 peserta yang memasukkan berkas secara online, lebih tinggi dari target awal BPDPKS sekitar 2.000 peserta. Sebaran asal calon peserta di dominasi dari wilayah Sumatera Utara 25% dan Riau 25%, sedangkan sebaran lainnya adalah Sumatera Selatan 9%, Jambi 8%, Sumatera Barat 5% dan Aceh 5%, Bengkulu 4% Kalimantan Barat 4%, Lampung 3%, Sulawesi 3%, Kepulauan Bangka Belitung 2%, Kalimantan Tengah 2%, Kalimantan Timur 2% dan 3% lainnya tersebar dari beberapa wilayah Indonesia seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, DKI Jakarta, Papua dan Papua Barat, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Riau dan Banten.

Dalam pelaksanaan SNBSI 2020 yang dilakukan secara daring/online ini, juga diberikan bantuan pulsa atau paket data internet yang cukup untuk para calon peserta yang lulus administrasi untuk melaksanakan tes seleksi dan wawancara secara on-line

Materi tes online telah disusun secara proposional antara Tes Pengetahuan Akademik (TPA), Tes Pengetahuan Sawit (TPS) dan Tes Psikologi. Kriteria penilaian kelulusan peserta juga sudah disepakati para pihak dengan mempertimbangkan pilihan peserta akan program studi, capaian hasil tes dan wawancara on-line, kearifan lokal dan keterwakilan dari wilayah-wilayah penghasil kelapa sawit di Indonesia.

Berdasarkan Kuota pendanaan pendidikan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit untuk tahun 2020 yang telah disepakati dengan Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian jumlah peserta penerima beasiswa adalah sebesar 655 orang, dengan alokasi beasiswa D1 sebanyak 250 mahasiswa, beasiswa D3 sebanyak 290 mahasiswa, dan beasiswa D4 sebanyak 115 mahasiswa.

Setelah melalui rangkaian penyeleksian yang telah dilakukan lembaga penyelenggara pendidikan di bawah koordinasi ALPENSI, telah sepakat mengumumkan hasil SNBSI 2020- BPDPKS  pada tanggal 7 September 2020, melalui website www.alpensi.ac.id. Peserta yang lulus selanjutnya bisa daftar ulang di Perguruan Tinggi yang menerima untuk kemudian akan segera ditetapkan sebagai mahasiswa penerima beasiswa BPDPKS melalui Surat Keputusan Direktur Utama BPDPKS.

Baca Selengkapnya
Struktur Kepengurusan Komisaris Tingkat Angkatan 2019/2020

Pemilihan ketua komisaris tingkat sudah dilaksanakan pada 8 Februari 2020 dengan hasil M. Ali Akbar sebagai ketua komisaris tingkat angkatan 2019/2020. Kemudian untuk menunjang program kerja serta memfasilitasi mahasiswa dibentuk struktur kepengurusan yang terdiri dari beberapa divisi sebagai berikut :

Ketua
M. Ali Akbar

Wakil
Dedi Setiawan

Sekretaris
1. Della Kartika
2. Jefri Maulana

Bendahara
1. Satrio Rama Wijaya
2. Evis Elama Putri

Divisi Humas                       
1. Robi Alwi (Ketua)
2. M. Reiza
3. Fitri Carolina

Divisi Kesehatan
1. Apri Yulianto (Ketua)
2. Resty Fadillah Yolanda
3. Sindi Mawaddah

Divisi Olahraga
1. Lukman Hakim (Ketua)
2. M. Lukman

Divisi Keagamaan
1. Syafiq Fadhlika (Ketua)
2. Dani Iqbal
3. Intan Permata Sari
4. Jackson Pakpahan

Divisi Dokumentasi
1. Viki Arifian Saputra (Ketua)
2. Rahmat Taqiyudin

Baca Selengkapnya
Struktur Kepengurusan Komisaris Tingkat Angkatan 2019/2020

Pemilihan ketua komisaris tingkat sudah dilaksanakan pada 8 Februari 2020 dengan hasil M. Ali Akbar sebagai ketua komisaris tingkat angkatan 2019/2020. Kemudian untuk menunjang program kerja serta memfasilitasi mahasiswa dibentuk struktur kepengurusan yang terdiri dari beberapa divisi sebagai berikut :

Ketua
M. Ali Akbar

Wakil
Dedi Setiawan

Sekretaris
1. Della Kartika
2. Jefri Maulana

Bendahara
1. Satrio Rama Wijaya
2. Evis Elama Putri

Divisi Humas                       
1. Robi Alwi (Ketua)
2. M. Reiza
3. Fitri Carolina

Divisi Kesehatan
1. Apri Yulianto (Ketua)
2. Resty Fadillah Yolanda
3. Sindi Mawaddah

Divisi Olahraga
1. Lukman Hakim (Ketua)
2. M. Lukman

Divisi Keagamaan
1. Syafiq Fadhlika (Ketua)
2. Dani Iqbal
3. Intan Permata Sari
4. Jackson Pakpahan

Divisi Dokumentasi
1. Viki Arifian Saputra (Ketua)
2. Rahmat Taqiyudin

Baca Selengkapnya
Pembukaan Kuliah Beasiswa DSN Angkatan XI

Setelah melalui proses seleksi tertulis dan wawancara pada 4 dan 5 Februari 2020, maka terpilih 60 mahasiswa penerima beasiswa dari PT. Dharma Satya Nusantara untuk menjalani perkuliahan dan pelatihan operator mill di Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta. Selain seleksi di Yogyakarta yang bertempat di Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta, turut dilaksanakan seleksi di Balai Latihan Kerja Singosari Malang.

Mahasiswa penerima beasiswa Diploma 1 Operator Mill mulai berkumpul di Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta pada tanggal 15 Februari 2020. Mahasiswa penerima beasiswa sementara menempati ruangan kampus untuk menginap sebelum dialokasikan ke rumas kos masing-masing. Kegiatan pembukaan kuliah dilaksanakan pada Senin 17 Februari 2020 di Ruang C.214 dengan diberikan arahan mengenai perkuliahan serta arahan dari PT. Dharma Satya Nusantara. Secara simbolis diberikan baju seragam sebagai bentuk dimulainya perkuliahan di Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta. Pembukaan kuliah dipimpin oleh Direktur Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta, Ir. Sri Gunawan, M.P.

Pembukaan kuliah ini bertujuan untuk memberikan orientasi pada mahasiswa baru penerima beasiswa diploma 1 operator mill sehingga siap dengan materi perkuliahan serta kesiapan untuk mengikuti pelatihan di Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta.

Mahasiswa kemudian diarahkan untuk melanjutkan agenda Bintalfisdis dengan acara yang dipandu oleh Mahasiswa Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta untuk mengenalkan lingkungan kampus. Setelah itu mahasiswa dikirim ke Paskhas untuk melanjutkan pembinaan fisik, mental serta kedisiplinan pada tanggal 19 hingga 22 Februari 2020.

Baca Selengkapnya
Pembukaan Kuliah Beasiswa BPDP-KS Angkatan IV

Pelaksanaan Pembukaan Kuliah Mahasiswa Baru Angkatan 4 Program Beasiswa Pendidikan Diploma I dilaksanakan hari Kamis tanggal 10 Oktober 2019 yang terdiri dari 300 mahasiswa baru.

Pelaksanaan Pembukaan Kuliah dilaksanakan di Grha INSTIPER Yogyakarta. Kuliah umum dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi mengenai kelapa sawit bagi mahasiswa baru.

Mahasiswa baru Program Beasiswa Pendidikan Diploma I angkatan ke 4 sejumlah 300 mahasiswa dengan rincian 140 putra dan 60 putri yang keseluruhan berasal dari 24 provinsi di Indonesia. Nara sumber dalam pembukaan kuliah adalah Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Ir. Musdhalifah Machmud, MT dengan tema “Pembangunan Sawit Berkelanjutan melalui Program Pendidikan Vokasi Taruna Andalan Sawit”. Dalam kuliah umum tersebut disampaikan mengenai peranan kelapa sawit terhadap pembangunan nasional, tantangan kelapa sawit, kebijakan pemerintah serta arahan pengembangan ke depan kelapa sawit Indonesia.

Pelaksanaan Kuliah Umum dihadiri oleh mitra strategi Instiper (PT. BGA, PT. Best Agro Internasional, PT. Corindo, PT. AAL, PT. Karyamas, PT. FR, PT. TAP, PT. Fangiono Agri Plantation, PT. CBI, PT. MSAL), Badan Pengelola dana Perkebunan Kelasa Sawit (BPDP-KS), Apkasindo, Aspekpir, BNI, BRI dan BPD Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca Selengkapnya
© 2023 Copyright : AKPY-STIPER