Jakarta, SAWIT INDONESIA – Salah satu perguruan tinggi vokasi yang fokus di bidang Perkebunan kelapa sawit yaitu Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY) – STIPER baru – baru ini melangsungkan kegiatan pengabdian Masyarakat. Sebagai salah satu implementasi dari Tri Dharma PerguruanTingi.
Kegiatan pengabdian masyarakat dilangsungkan bekerjasama dengan Kelurahan Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo. Kegiatan ini mengusung tema ‘Added Value Product Development Dengan Mencari Segmen Pasar Baru Berbasis Spasial Agroindustri Gula Semut Kelapa’.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), AKPY STIPER, Olivia Elfatma,S.Si, M.Sc, menyampaikan pihaknya melihat Hargotirto memiliki potensi alam yang besar yang bisa menghasilkan produkung gulanya itu produk gula semut dari nira kelapa.
“Potensi tersebut bisa dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian Masyarakat Hargotirto, dan bisa menjadi produkung gulan. Bahkan, untuk mendukung potensi salah satu entitas sosial dari 75 Desa Wisata terbaik berkelas dunia yang diresmian oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, M. Sandiaga Uno tahun 2023,” ujarnya, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi sawitindonesia.com, pada Rabu (31 Juli 2024).
“Potensi kelapa yang melimpah dimanfaatkan oleh warga desa untuk produksi gula semut yang dihasilkan dari nira kelapa. Gula semut ini diproduksi skala rumah tangga, kelompok, dan Kelompok Wanita Tani (KWT),” tambah Olivia.
Dari informasi yang ada, selama ini para produsen gula semut di Hargotirto untuk pemasaran dipasarkan di pasar tradisional, warung, dan pengepul serta konsumen akhir.
“Sebenarnya, gula semut bisa menjadi komoditas yang diminati pasar internasional. Tentu melalui kerjasama dengan perusahaan nasional untuk kegiatan pengolahan lebih lanjut. Untuk itu, kami bekerjasama dengan Kelurahan Hargotirto untuk melakukan pendekatan dengan para produsen gula semut agar bisa meningkatkan nilai tambah supaya jangkauan pasar lebih luas,” jelas Olivia.
“Kami melihat, salah satu produsen gula semut di Hargotirto, yaitu KWT Soropati, Kelurahan hargotirto aktif memproduksi gula semut. Namun, masih banyak menghadapi kendala dalam produksi gula semut serta pemasaraannya. Maka, melalui kegiatan pengabdian Masyarakat, kami ingin berkontribusi untuk meningkatkan nilai lebih dari produk lokal (gula semut) di Hargotirto,” sambungnya.
Dalam pelaksanaanya, LPPM AKPY STIPER melibatkan tim yang terdiri dar iOlivia Elfatma, S.Si., M.Sc.sebagai pemimpin, dibantu tim pelaksana yakni Subakho Aryo Saloko, S.P., M.B.A., Wandha Atmaka Aji, S.Hut, M.Si., Yuliana Debora Anggraini, S.T.P., M.S., Nurcahyo S.P., M.Si., Julsento, S.P., M.Sc., Yessi Munawaroh, Yesica Dwi Mariani, Dewi Puspita, Ruccy Widiawati, Ihsan Mustaqim, Alvito Hariansa, Jeki Pranata, Rani Muherje, Trinety Octavia Z., Ririn Putriyani, dan Reza Dwi Saputra.
Kegiatan terlaksana dengan adanya dukungan pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, dalam Program Pengabdian Kepada Masyarakat skema pemberdayaan berbasis masyarakat tahun 2024.
Ditambahkan Olivia, kegiatan pengabdian kepada masyarakat hadir dengan beberapa tujuan. Pertama, pengembangan produk pangan inovatif dengan added value produk gula semut.Kedua, Peningkatan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan dalam pengendalian mutu gula semut. Ketiga, pengembangan kemasan produk pangan inovatif, dan Keempat peningkatan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan mitra penentuan segmen baru berbasis spasial.
“Secara teknis, pelaksanaan kegiatan berlangsung dari April hingga Juli 2024, yang rutin dilaksanakan 1-2 kali pertemuan setiap bulannya. Kegiatan dilakukan dengan tahap awal sosialisasi mengenai pelaksaaan pengabdian masyarakat dan potensi gula semut untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, tahap berikutnya dilakukan dengan pendampingan dan pelatihan secara terstruktur sesuai kebutuhan masyarakat. Meliputi kegiatan: perbaikan mutu produksi, pembuatan kemasan yang lebih praktis dan ekonomis, pembuatan produk, teknis penggunaan alat, dan pemasaran. Pelaksanaan kegiatan berada di Pedukuhan Soropati,” urainya.
Dari hasil kerjasama AKPY STIPER dan Kelurahan Hargotirto dalam kegiatan pengabdian Masyarakat diperoleh produk gula semut dengan merk “Wedang Palem” dengan kemasan sachet yang lebih praktis dan ekonomis.
Dengan disematkan merek dagang dan kemasan sachet ada beberapa varian seperti: wedang palem variasi kopi, wedang palem variasi jahe, wedang palem variasi sereh lemon, dan wedang palem jeruk. Harapannya kedepannya variasi wedang palem dapat ditingkatkan dari komoditas asli Hargotirto.
Dijelaskan Olivia, untuk penunjang peningkatan kualitas produk dilakukan pelatihan dan pendampingan peningkatan produksi dan pengendalian mutu produk gula semut.
“Dilakukan pengujian mutu produk di laboratorium, dan juga hibah alat penunjang produksi. Alat-alat yang diberikan berupa: 1 unit set oven gas, 4 unit Loyang, 4 unit kontainer 100 liter, 8 unit timbangan digital, 4 unit Sealer, dan set paket kemasan primer dan sekunder untuk pengemasan produk Wedang Palem (gula semut dalam bentuk minuman instan),” jelasnya.
“Tidak hanya ditahap produksi dalam pendampingan, kamipun melakukan pendampingan dan pelatihan pemasaran berbasis spasial, menggunakan beberapa aplikasi seperi fitur iklan yang ada di Facebook dan Whatsapp Business,” pungkas Olivia.
Sumber : Sawit Indonesia