Hubungi Kami (0274) 5022 529 admin@akpy-stiper.ac.id

Artikel AKPY

PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT WORKSHOP PEMBUATAN LILIN DARI MINYAK JELANTAH

Yogyakarta – 6 Agustus 2023 – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta melakukan kegiatan pengabdian masyarakatdi Pelemsari, Prenggen, Kotagede, Yogyakarta. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua LPPM AKPY ibu Olivia Elfatma, S.Si., M.Sc. bersama mahasiswa Instiper. Kegiatan yang dilakukan adalah workshop pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah yang diikuti oleh ibu-ibu di lingkungan Pelemsari.

Acara pelatihan pembuatan lilin ini diawali dengan pemaparan alat dan bahan yang diperlukan dan demo pembuatan lilin oleh mahasiswa Instiper yang dibantu oleh dosen AKPY. Selanjutnya, ibu-ibu melakukan pembuatan lilin aromaterapi ini secara mandiri. Kegiatan ini disambut dengan sangat antusias oleh ibu-ibu Pelemsari. Mereka sangat tertarik dalam pembuatan lilin aromaterapi karena proses pembuatannya yang mudah dan memanfaatkan limbah rumah tangga.

Minyak jelantah dipilih sebagai bahan baku pembuatan lilin karena bahan ini merupakan salah satu limbah rumah tangga yang masih belum banyak diolah untuk dimanfaatkan lagi. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pengolahan limbah minyak jelantah menjadi barang yang memiliki nilai tambah dan menjadi salah satu ide usaha yang bisa dilakukan oleh ibu rumah tangga.


Baca Selengkapnya
PENGUKURAN DIAMETER BATANG TANAMAN JAMBU PADA PEMBIBITAN UTAMA MENGGUNAKAN MOBILE MAPPING TANPA AWAK

Artikel ini merupakan hasil inovasi dari Mahasiswa AKPY yang terdiri dari Fahmi Azrial, Sindi Arinda dan Kori Sefianto. Inovasi ini mendapatkan Bronze Medal pada Awarding Ceremony Agile 2021 oleh AKIA

OVERVIEW

Tanaman merupakan tumbuhan yang dibudidayakan dengan prosedur tertentu untuk mendapatkan hasil dan manfaat bagi kehidupan manusia. Semakin baik prosedur yang digunakan maka semakin baik pula tanaman tersebut. Selain itu, faktor yang juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah perlakuan pada pembibitan. Pembibitan merupakan tahapan awal yang sangat berpengaruh pada budidaya tanaman. Pembibitan terbagi dua tahap, yaitu pembibitan muda dan pembibitan utama. Secara umum, tahapan pembibitan utama dilakukan sekitar 12-24 bulan. Selanjutnya, tanaman akan dipindahtanamkan ke media yang lebih besar. Salah satu syarat yang digunakan sebagai acuan pemindahan tanaman ke media yang lebih besar adalah ukuran diameter batang. Selain itu, ukuran diameter batang juga mampu menentukan dosis pupuk yang harus diberikan.

Pengukuran diameter batang tanaman masih dilakukan dengan cara manual hingga saat ini. Yakni dengan menggunakan jangka sorong (Marlina, 2018). Namun, pengukuran tersebut akan memerlukan waktu yang lama dan menguras tenaga. Biasanya lama waktu yang dibutuhkan untuk mengukur diameter tanaman pada pembibitan utama adalah 2 menit. Dan untuk mengerjakan satu hektare dibutuhkan sekitar 4,8 jam. Dengan data tersebut, diasumsikan bahwa pengukuran diameter batang tanaman pada pembibitan utama secara manual sangat memerlukan waktu yang lama dan pastinya akan menguras tenaga jika dikerjakan oleh sedikit orang.

Kemajuan teknologi terutama dalam dunia pemetaan dapat membuat terobosan baru dalam efisien waktu, tenaga, dan dapat dilakukan sewaktu-waktu. Berbagai metode pemetaan untuk mendapatkan beberapa data tanaman telah banyak dilakukan, seperti pengukuran tajuk dan luas kanopi. Pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan data penginderaan jarak jauh, survei terestrial hingga Mobile Mapping dengan berbagai kelebihan dan akurasi. Mobile Mapping adalah wahana bergerak yang membawa sensor berupa kamera, GPS (Global Positioning System), dan perangkat penyimpanan data yang saling terintegrasi. Biasanya Mobile Mapping menggunakan wahana yang dikendarai oleh manusia, seperti mobil ataupun truk. Namun, penggunaan wahana tersebut tentunya tidak bisa diterapkan pada areal pembibitan tanaman yang memilki rute sempit. Sehingga dilakukan inovasi dengan menggunakan mobil remote control yang akan dimodifikasi menjadi Mobile Mapping untuk mengukur batang tanaman pada pembibitan utama.

TUJUAN

1. Mengetahui hasil pengukuran diameter batang tanaman jambu pada pembibitan utama dengan menggunakan Mobile Mapping tanpa awakMobil Kamera Gimbal Blok Kebun Mobile Mapping Ground Control Point Batang Titik Koordinat Foto Peta Lebar Batang Tidak Uji Akurasi Ya Selesai Akuisisi Data Pembuatan Jalur/Track Membandingkan Pengukuran Manual Image Processing

2. Mengetahui hasil akurasi pengukuran batang tanaman jambu pada pembibitan utama menggunakan Mobile Mapping tanpa awak

3. Mengetahui metode yang lebih efektif untuk pengukuran diameter tanaman jambu pada pembibitan utama dari segi waktu dan akurasi data

HASIL

Pembuatan Jalur atau Track : Setelah melakukan survei lapangan, pembuatan jalur untuk dilakukan uji coba sebanyak dua jalur tanaman jambu. Di antara baris tanaman dibuat track untuk panduan jalan Mobile Mapping.

Akuisisi Data Hasil : Hasil data yang diperoleh berupa waktu dan ukuran diameter batang yang kemudian dibandingkan cara manual dengan menggunakan Mobile Mapping. Dalam penelitian ini kami berfokus pada keakuratan hasil pengukuran yang dilakukan Mobile Mapping menghasilkan titik koordinat dan data berupa foto.

Image Processing : Dalam penelitian ini menggunakan software image processing yang terdiri dari image enhancement yaitu untuk meningkatkan kualitas gambar dan fitur tertentu sehingga keberhasilan pengolahan gambar menjadi tinggi. Hasil dari tahapan ini menghasilkan peta lebar batang.

Membandingkan Data Perbedaan : Perbedaan data antara pengukuran manual dengan pengukuran Mobile Mapping maksimum 10%. Dengan demikian, apabila keakuratan kurang dari 90% maka dilakukan akuisisi data ulang. Namun, apabila keakuratan data diatas 90% maka dianggap berhasil. Kemudian, hasil dari data yang telah dibandingkan akan diperoleh kesimpulan.

KESIMPULAN

Inovasi Mobile Mapping tanpa awak ini dapat digunakan untuk mengukur diameter batang tanaman jambu pada pembibitan utama yang dapat digunakan untuk masyarakat luas. Pengukuran dengan menggunakan inovasi Mobile Mapping dipercaya lebih efisien terhadap waktu dan tidak menguras tenaga serta mampu menjangkau areal sempit. Selain itu inovasi Mobile Mapping juga mampu meminimalisir sentuhan yang sangat berbahaya untuk penyebaran virus


Baca Selengkapnya
Palm Wound Medicine

Artikel ini merupakan hasil inovasi oleh Mahasiswa AKPY yang terdiri dari :Asmaul Habib Hasibuan, M.Taufik Ardika Prihatin, Wawan Bayu Prasetio, Nur Anum Kawunganten dan Jesica silitonga. Tim ini meraih penghargaan Silver Medal dalam Awarding Ceremony Agile 2021 oleh AKIA.

OVERVIEW

Proses pengeloaan kelapa sawit menghasilkan pruduk Crude Plam Oil (CPO) yang terdapat di daging buah (mesocarp) dan minyak plam karnel oil (PKO) yang terdapat di inti sawit. Pengolaan CPO telah dikembangkan untuk menghasiknan minyak sawit mentah atau Red Plam Oil (RPO). RPO yang diproduksi memiliki kurang dari 0.1 persen asam lemak bebas, lebih dari 80 persen karoten dan vitamin E asli yang semula ada di dalam CPO. Namun, dalam pengembangan RPO masih terbatas dibidang indrustri pangan sedangkan dibidang farmasi masih minim pemanfaatannya padahal sangat potensial sebagai bahan baku obat-obatan khususnya obat penyembuh luka yang sering terjadi di lapangan seperti luka sayat dan luka terkena duri sawit pada saat produksi ataupun aktifitas lainnya (Donald et al,.2020). Pemanfaatan RPO sebagai obat penyembuh luka dapat dikombinasikan dengan umbi-umbian seperti bawang putih. Jika RPO dikombinasikan dengan ekstrak bawang putih yang memiliki kandungan Zat allicin sebagai senyawa bio aktif akan lebih efektif dalam penyembuhan luka.

Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa ekstrak bawang putih sangat efektif dalam penyembuahan berbagai jenis luka. Kombinasi kandungan RPO dan ekstrak bawang putih mengandung provitamin A yang berfungsi merangsang percepatan pertumbuhan sel kulit rusak, vitamin E yang dapat menyamarkan bekas luka dan allicin sebagai bio aktif dengan zinc akan lebih efektif dalam penyembuhan luka. Namun saat ini belum ada penelitian mengenai kombinasi RPO dan ekstrak bawang putih. Berdasarkan latar belakan tersebut maka dilakukan penelitian untuk mengkaji pembuatan obat luka dari kombinasi RPO dan ekstrak bawang putih serta efek obat terhadap infeksi luka dalam merangsang pertumbuhan sel kulit.

METODE

Red Palm Oil (RPO) diperoleh dari hasil buah brondolan yang telah dibersihkan kemudian disterilisasi dengan menggunakan panci untuk mempermudah pemisahan daging buah dari cangkangnya dan dilakukan pelumatan lalu di press menggunakan kain filter sehingga menghasilkan minyak mentah, kemudian dilakukan pemurnian melalui proses degumming, proses netralisasi, dan proses fraksinasi. Minyak yang diperoleh akan difraksinasi untuk memisahkan sterian dari olein yang merupakan hasil dari proses refining sehingga memperoleh RPO. Ekstrak bawang putih diperoleh dari hasil parutan bawang putih yang difilter sehingga ekstrak bawang putih terpisah dari ampasnya

Masukkan RPO dan ekstrak bawang putih ke dalam wadah hingga kedap udara, dengan perbandingan 60ml RPO dengan 25 gram bawang putih. Pencampuran dilakukan di wadah yang kedap udara agar tidak ada zat dari luar yang ikut tercampur. Namun dalam proses pencampuranya masih mengeluarkan bau tak sedap untuk mengatasi hal tersebut tanpa merusak kandunagan dari kombinasi kedua bahan dilakukan penghilangan bau dengan cara penyaringan menggunakan daun pandan yang telah dikukus, serta lakukan secara berulang sampai 3 kali penyaringan untuk mendapatkan hasil yang efektif.

HASIL

Proses pencampuran RPO dan ekstrak bawang putih menghasilkan suatu kandungan berupa Provitamin A, vitamin E, Allicin, Flavonoid, Senyawa Ajone. Senyawa-senyawa ini dapat mempercepat pertumbuahan sel kulit rusak, meredakan peradangan, menyamarkan bekas luka, mencegah pembiakan bakteri untuk mengantisipasi infeksi pada luka dan maminimalisir pendarahan. Setelah kedua bahan tersebuat diekstrak dan kemudian dicampurkan dengan menggunakan metode turbulensi (proses pencampuran senyawa cair dengan senyawa cair juga) namun masih mengeluarkan bau tak sedap, untuk megatasi hal tersebut kedua kandungan tersebut menggunakan daun pandan yang telah dikukus sehingga menghasilkan suatu produk berupa obat luka Plam Wound Medicine (Pa udine).

KESIMPULAN

Proses pencampuran RPO dan ekstrak bawang putih menghasilkan suatu kandungan berupa Provitamin A, vitamin E, Allicin, Flavonoid, Senyawa Ajone. Senyawa-senyawa ini dapat mempercepat pertumbuahan sel kulit rusak, meredakan peradangan, menyamarkan bekas luka, mencegah pembiakan bakteri untuk mengantisipasi infeksi pada luka dan maminimalisir pendarahan. Setelah kedua bahan tersebuat diekstrak dan kemudian dicampurkan dengan menggunakan metode turbulensi (proses pencampuran senyawa cair dengan senyawa cair juga) namun masih mengeluarkan bau tak sedap, untuk megatasi hal tersebut kedua kandungan tersebut menggunakan daun pandan yang telah dikukus sehingga menghasilkan suatu produk berupa obat luka Plam Wound Medicine (Pa udine).


Baca Selengkapnya
Struktur Kepengurusan Komisaris Tingkat Angkatan 2020/2021

Struktur Kepengurusan Komisaris Tingkat Angkatan 2020/2021

Pemilihan ketua komisaris tingkat sudah dilaksanakan pada 19 Desember 2020 dengan hasil Ully Arisca Hasugian sebagai ketua komisaris tingkat angkatan 2020/2021. Kemudian untuk menunjang program kerja serta memfasilitasi mahasiswa dibentuk struktur kepengurusan yang terdiri dari beberapa divisi sebagai berikut :

Ketua

Ully Arisca Hasugian


Wakil

Jansen Fernando Bangun


Sekretaris

1. Duwi S Junianto

2. Petalita Akhrirullistya

Bendahara

1. Sindi Arinda

2. Aulia Ahmad Habibie Harahap


Devisi Humas

1. Alyuda Bukhori Silalahi (Ketua)

2. Sugiarto Bobby Hutasoit

3. Riko Rikardo

Divisi Kesehatan

1. Erni Netty Sagala (Ketua)

2. Trisna Anggraeni

3. Imran

Divisi Olahraga dan Seni

1. Zhulhijra Rani Wita (Ketua)

2. Ricardo Habeahan

3. Simon Gembenop

Divisi Keagamaan

1. Suganda Nurwulan (Ketua)

2. Aprizal Eka Mahendra

Divisi Kewirausahaan

1. M. Taufik Ardika Prihatin (Ketua)

2. Try Kurnia Erlianto

Divisi Keilmiahan

1. Tomy Gunawan (Ketua)

2. Istiqomah

Divisi PIK-R

1. Nico Hermawan (Ketua)

2. Virda Wahyuni

Divisi Dokumentasi

1. Nurlia Putri Andini (Ketua)

2. Aleksander

Baca Selengkapnya
© 2023 Copyright : AKPY-STIPER