Makassar, SAWIT INDONESIA – Terus berlanjut, Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY STIPER) menyelenggarakan pelatihan dengan dukungan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa (BPDPKS) dan Ditjen Perkebunan – Kementerian Pertanian.
Kini, sejumlah 160 orang terdiri dari petani sawit, penyuluh dan pendamping pertanian dari Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan tengah mengikuti pelatihan. Kegiatan bagian dari program pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit dari BPDPKS dan Ditjen Perkebunan. Secara rinci, pelatihan ini terbagi menjadi 5 kelas yaitu 1 kelas modul Pengutan Kelembagaan, 2 kelas Teknis Budidaya Tanaman Kelapa Sawit, dan 2 kelas Panen & Pascapanen, yang diadakan di salah satu hotel di Makassar, mulai 16 – 25 Mei 2024.
Direktur AKPY STIPER, Dr. Sri Gunawan, S.P, M.P, IPU menyampaikan pihaknya berharap dari pelatihan ini, yang diikuti petani sawit, penyuluh dan pendamping dapat mempercepat peningkatan produksi dan produktivitas sawit di Luwu Timur.
“Dan, dari pelatihan ini ilmu yang nantinya didapat bisa disebarluaskan ke petani sawit lainnya, sehingga dapat mempercepat peningkatan produksi sawit rakyat. Kami sangat berharap melalui kelembagaan ini nanti para petani sawit di Luwu Timur bisa mendapatkan program dari BPDPKS lebih banyak dan besar lagi. Kami dari kampus siap untuk mendampingi seandainya nanti dibutuhkan untuk penyusunan proposal. Termasuk kalau ada kaitannya untuk pemetaan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dr. Sri Gunawan mengatakan pihaknya apresiasi karena jumlah peserta yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal itu membuktikan pendataan petani sawit di Lutim dilakukan dengan baik.
“Dari tiga tahun terakhir pelaksanaan pelatihan semacam ini, peserta yang ikut terus meningkat yakni pada 2022 berjumlah 60 orang, 2023 mencapai 149 orang dan tahun ini di 2024 diikuti 160 peserta,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Amrullah Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Luwu Timur, menjelaskan terkait dengan tema (modul) pelatihan sudah sesuai dan disesuaikan dengan kebutuhan petani sawit yang ada di Luwu Timur.
“Mulai dari Penguatan Kelembagaan, petani untuk membentuk kelompok dan menentukan apa yang dibutuhkan untuk budidaya kelapa sawit. Setelah tanaman tertanam, masuk dalam kegiatan budidaya, termasuk perawatan untuk menghasilkan hasil yang optimal. Kemudian, masuk pada tahap Panen & Pascapanen” ujarnya saat ditemui di Makassar, pada Selasa (21 Mei 2024).
“Jadi pelatihan ini sudah sesuai dengan kebutuhan dan memang telah disesuaikan dengan kebutuhan petani sawit (rakyat) untuk mendukung produksi dan produktivitas kelapa sawit nasional,” sambung Amrullah.
Saat ini luasan lahan kelapa sawit yang dikelola petani di Lutim mencapai kisaran 4.000an ha. Untuk mendukung terus peningkatan itu, Pemerintah daerah Luwu Timur sudah membuat nota penambahan luasan area kelapa sawit.
Berkenaan dengan kegiatan pelatihan, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Luwu Timur Aini Endis Andrika menuturkan, Pemda mengharapkan pelatihan ini tidak hanya seremonial, tapi ada ilmu pengetahuan yang diserap para petani sawit agar hasil produksinya lebih meningkat setelah mengikuti pelatihan.
Sebagai informasi, pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Luwu Timur, Aini Endis Andrika; didampingi Direktur AKPY STIPER, Dr. Sri Gunawan; dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Amrullah.
“Kami dari Pemkab berharap kegiatan ini ada lagi tahun depan, karena kegiatan ini sangat dibutuhkan baik untuk penyuluh maupun masyarakat untuk meningkatkan produktivitasnya,” tuturnya.
Sumber : Sawit Indonesia