Jakarta, SAWIT INDONESIA – Tepat pada Sabtu (17 Mei 2025), Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKP ‘STIPER’) secara simbolis melepas mahasiswanya untuk melaksanakan program magang sekaligus on job training di berbagai perusahaan sawit dan kelembagaan petani (Koperasi).
Acara Farewell Party Angkatan 9(AKPY ‘STIPER’ TA 2024 – 2025) dengan tema ‘Dari Riuh menjadi Rindu’,dihadiri Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, Ardi Praptono, perwakilan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), serta mitra strategis (perusahaan sawit), serta tamu undangan lainnya.
Sebagai informasi, sebanyak 596 mahasiswa (program Beasiswa Sawit, KIP Kuliah dan Reguler) dari dua program studi, Pembibitan Kelapa Sawit dan Pemeliharaan Kelapa Sawit, jenjang Diploma I, akan melaksanakan magang dan on job training, selama 3 bulan.
Direktur AKPY ‘STIPER’, Dr. Sri Gunawan, SP, MP menyampaikan pihaknya mengucapkan selamat kepada para mahasiswa yang akan melaksanakan magang sekaligus on job training, di perusahaan sawit dan kelembagaan petani (koperasi).
“Setelah menempuh pendidikan di kampus kurang lebih 8 bulan, menimba ilmu sesuai dengan program studi yang dipelajari. Kini, saatnya kalian melangkah ketahap berikutnya yaitu program magang dan on job training,” ujarnya, saat menyampaikan sambutan di acara Farewell Party AKPY ‘STIPER’ 2025, di Yogyakarta, pada Sabtu (17 Mei 2025).
“Kami haturkan terimakasih kepada mitra strategis AKPY ‘STIPER’ (perusahaan perkebunan sawit), yang telah memberikan kepercayaan, sehingga mahasiswa bisa melaksanakan program magang selama tiga bulan, akan lanjut bekerja di perusahaan tersebut. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada Ditjen Perkebunan, dalam hal ini kepada Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma sebagai penanggung jawab (PIC) program pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit (SDM PKS), program pendidikan yang telah memberikan rekomendasi teknis,” imbuh Dr. Sri Gunawan.
Dalam proses pembelajaran jenjang Diploma I (prodi Pembibitan Kelapa Sawit dan prodi Pemeliharaan Kelapa Sawit), mahasiswa menempuh pendidikan 8 bulan di kampus.Dalam proses itu, mahasiswa wajib mengikuti praktik kerja lapangan (PKL) atau learnig factory.
Dikatakan Dr. Sri Gunawan, dalam pelaksanaan pendidikan, pihaknya menerapkan Kulikulum Blok, materi yang dipelajari fokus pada tanaman kelapa sawit, sesuai dengan program studinya. Ini akan memudahkan para mahasiswa menerima materi dan sudah disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di lapangan. Dan, ini cukup efektif sebagai bekal menjadi forman (mandor) dan kerani di perkebunan sawit,” katanya.
“Bekal yang kami berikan mampu mengantarkan para mahasiswa bekerja di industri sawit, sesuai denga amanat yang diberikan BPDP dan Ditjen Perkebunan. Supaya setelah lulus, bisa mengimplementasikan ilmunya di industri sawit,” tambah Dr. Sri Gunawan.
“Kini, saatnya mahasiswa mengimplementasikan ilmunya di lapangan pada program Magang sekaligus on job training. Mengingat, pahami dan implementasikan di lapangan,” pungkasnya.
Dari jumlah 596 mahasiswa AKPY ‘STIPER tahun ini ditempatkan untuk program magang di 19 perusahaan sawit dan koperasi (KUD). Mulai 20 Mei 2025, mahasiswa AKPY ‘STIPER’ diserahkan kepada perusahaan sawit dan KUD (mitra strategis AKPY ‘STIPER’) untuk melaksanakan magang sekaligus on job training.
Sumber : Sawit Indonesia